Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2023, 13:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda menderita alergi atau memiliki hewan peliharaan yang bulunya terus-menerus rontok, Anda mungkin sudah mengetahui manfaat air purifier. Permintaan air purifier pun kini semakin meningkat.

Dikutip dari CNN, Jumat (30/6/2023), dengan kekhawatiran terus-menerus terhadap polusi udara, serta pengalaman pandemi Covid-19, permintaan akan udara yang lebih bersih di rumah meningkat. Sejalan dengan itu, permintaan air purifier di rumah juga meningkat.

Air purifier tidak hanya membantu menurunkan polusi udara seperti debu, serbuk sari, dan partikulat, tetapi air purifier terbaik juga dapat mengatasi asap dan gas beracun serta membantu menyaring bakteri dan virus.

Baca juga: Apakah Air Purifier Efektif Menghilangkan Debu di Dalam Rumah?

Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.WIKIMEDIA COMMONS/HOME AIR QUALITY GUIDES Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli air purifier.

1. Polutan udara dalam ruangan

Untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan secara efektif, Anda harus menghilangkan semua jenis kontaminan, termasuk partikel (campuran partikel padat dan tetesan cairan) dan gas.

Materi partikulat mencakup semua hal jahat seperti debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, bakteri, virus, dan produk sampingan dari kebakaran hutan dan kebakaran dapur. Partikel kasar (hingga 10 mikron, atau PM10), seperti debu dan serbuk sari, mengiritasi saluran napas saat Anda menghirupnya.

Partikel yang lebih halus (hingga 2,5 mikron, PM2.5), yang dapat diamati sebagai kabut, dapat menempel di paru-paru dan memasuki aliran darah.

 

Baca juga: Cara Menggunakan Air Purifier untuk Menghilangkan Debu Lebih Efisien

Tingkat tinggi partikel ini telah dikaitkan dengan berbagai efek kesehatan, termasuk penurunan fungsi paru-paru, serangan jantung, dan detak jantung tidak teratur.

Partikel sangat halus (0,1 mikron) termasuk bahan partikulat yang bahkan lebih halus dari emisi kendaraan dan virus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com