Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2023, 13:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

Selain itu, EPA memiliki kekhawatiran bahwa beberapa alat dengan ionizer dapat menghasilkan ozon, secara langsung atau tidak langsung, kecuali dirancang dan disertifikasi secara khusus. Masalahnya adalah ozon merupakan gas yang sangat beracun bahkan pada konsentrasi rendah.

Jadi sebaiknya hindari air purifier semacam itu.

Baca juga: Ketahui Tempat Terbaik Meletakkan Air Purifier, Jangan Asal Simpan

Ilustrasi air purifier di dalam ruangan. SHUTTERSTOCK/220 SELFMADE STUDIO Ilustrasi air purifier di dalam ruangan.

3. Efisiensi energi

Karena air purifier harus bekerja secara teratur, jika tidak setiap saat, Anda pasti ingin memilih model yang meminimalkan penggunaan energi.

Menurut EPA, air purifier standar menggunakan 450 kWh per tahun, lebih banyak dari beberapa lemari es baru. Air purifier berperingkat Energy Star harus 25 persen lebih efisien daripada model standar.

4. Biaya

Filter HEPA biasanya perlu diganti setiap tahun, sedangkan filter karbon aktif biasanya penuh setelah enam bulan.

Tidak peduli seberapa mahal air purifier Anda, itu tidak akan memurnikan udara dengan baik jika Anda tidak merawat filter dengan benar.

Baca juga: Di Mana Tempat Terbaik Meletakkan Air Purifier di Kamar Tidur?

Filter beberapa produsen dapat dicuci. Namun, Anda tetap harus mengganti filter, hanya saja tidak sesering itu.

Selain itu, filter yang dapat dicuci lebih mahal, seringkali harganya sama dengan filter yang dapat diganti dari waktu ke waktu. Tidak mengganti filter akan mengurangi efektivitas filter HEPA, dan filter VOC akan berhenti bekerja saat sudah penuh.

Banyak air purifier memiliki lampu pengingat filter yang menyala untuk memberi tahu Anda kapan harus mengganti filter dan beberapa memiliki aplikasi yang tidak hanya akan mengingatkan Anda untuk mengganti filter tetapi juga akan memesan filter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com