Di antara gas yang dipancarkan oleh cairan dan padatan sehari-hari di sekitar rumah, senyawa organik yang mudah menguap (VOC) menjadi perhatian khusus.
Biasanya Anda tidak dapat melihatnya, tetapi Anda sering dapat mencium baunya saat menggunakan semprotan rambut, mengecat rumah, memasang karpet baru, mengecat kuku, atau menggunakan bahan pembersih dan pestisida.
Baca juga: Jangan Asal, Ini 5 Tempat Terbaik Meletakkan Air Purifier di Rumah
VOC ini dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan, sakit kepala, mual atau pusing. Efek kesehatan juga dapat mencakup kerusakan hati, ginjal atau sistem saraf serta gangguan memori.
Meskipun virus menjadi perhatian saat ini, banyak penelitian di Perpustakaan Kedokteran NIH menunjukkan bahwa air purifier dapat menjadi bagian dari strategi melawan infeksi dan membuat perbedaan jika digabungkan dengan intervensi lain seperti masker.
Air purifier juga dapat mengurangi debu yang menempel pada barang-barang, yang berarti Anda memiliki lebih sedikit kemungkinan benda-benda berbahaya mengendap di rumah yang kemungkinan besar akan mengganggu dan menghirupnya nanti.
Nicole Backus, manajer produk Hamilton Beach, sirkulasi udara secara umum adalah kuncinya. Jika udara stagnan dan Anda tidak memiliki gerakan apa pun di udara, gas dan debu akan mengendap di permukaan yang keras.
Baca juga: Apakah Air Purifier Bisa Bantu Redakan Alergi? Ini Penjelasannya
Dalam hal memurnikan udara di rumah, air purifier perlu melakukan dua hal. Diperlukan cara untuk menghilangkan partikel dan gas berbahaya, biasanya dilakukan dengan satu set filter, serta kemampuan untuk mensirkulasikan sebagian besar udara di ruangan melalui filter tersebut beberapa kali per jam menggunakan kipas angin.