JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya yang harus dikeluarkan untuk energi listrik di dalam rumah tak hanya berasal dari beragam peralatan elektronik besar, tapi juga dari lampu atau pencahayaan.
Efektivitas biaya listrik saat mematikan lampu tergantung pada jenis bohlam yang digunakan. Semua bola lampu memiliki umur operasi yang berbeda, yang dipengaruhi berapa kali dinyalakan dan dimatikan.
Baca juga: Seberapa Sering Harus Membersihkan Gagang Pintu dan Sakelar Lampu?
Semakin sering dinyalakan dan dimatikan, semakin rendah umur pengoperasian lampu serta semakin mempengaruhi efektivitas penghematannya.
Dilansir dari Department of Energy, Jumat (8/4/2022), berikut cara menghemat energi listrik berdasarkan jenis lampu.
Lampu bohlam pijar
Sebanyak 90 persen dari energi yang digunakan lampu bohlam pijar dikeluarkan sebagai panas dan hanya sekitar 10 persen yang menghasilkan cahaya.
Mematikan lampu jenis ini juga akan membuat ruangan lebih sejuk, manfaat tambahan di musim panas.
Baca juga: Selain Mati Listrik, Ini 5 Penyebab Lampu Tidak Menyala
Lampu halogen lebih efisien daripada lampu pijar tradisional. Lampu ini menggunakan teknologi yang sama dan jauh lebih efisien daripada CFL dan LED.
Karena itu, cara terbaik menghematnya adalah mematikannya kapan pun tidak diperlukan.
Namun, apabila Anda berada di luar ruangan selama lebih dari 15 menit, sebaiknya matikan lampu CFL. Masa pakai lampu ini lebih dipengaruhi berapa kali mereka dinyalakan dan dimatikan.
Baca juga: 4 Jenis Lampu yang Biasa Digunakan Setiap Ruangan di Rumah
Anda dapat memperpanjang umur bohlam CFL lebih banyak dengan menyalakan dan mematikannya lebih jarang daripada menggunakannya lebih sedikit.
Ini adalah kepercayaan umum bahwa lampu CFL menggunakan banyak energi untuk memulai dan lebih baik tidak mematikannya untuk waktu singkat. Jumlah energi bervariasi antara produsen dan model.
Baca juga: Lampu di Rumah Sering Berkedip, Ada Apa?
Masa pakai lampu LED tidak dipengaruhi oleh menyalakan dan mematikannya. Semakin sering lampu LED dinyalakan dan dimatikan, tidak ada berdampak negatif pada masa pakainya.
Karakteristik ini memberi lampu LED beberapa keunggulan berbeda dalam hal pengoperasian. Misalnya, lampu LED memiliki keunggulan bila digunakan bersama dengan sensor hunian atau sensor siang hari yang mengandalkan operasi on-off.
Selain itu, berbeda dengan teknologi tradisional, lampu LED menyala dengan kecerahan penuh tanpa penundaan. Sebagian besar lampu LED juga tidak terpengaruh oleh getaran karena tidak memiliki filamen atau penutup kaca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.