Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mencuci Pakaian yang Tepat Saat Ada Anggota Keluarga yang Sakit

Kompas.com - 15/05/2021, 13:08 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika salah satu anggota keluarga di rumah jatuh sakit, prioritas yang dilakukan adalah mengobati mereka agar sembuh atau kembali sehat. Namun, kekhawatiran lain adalah mencegah anggota yang lain ikut sakit.

Mendisinfektan semua permukaan benda di rumah seperti gagang pintu, remot TV, dan sakelar lampu dapat membantu menghentikan penyebaran kuman. Namun, hal itu bukan satu-satunya yang harus dibersihkan. 

Baca juga: Cara Membersihkan Mesin Cuci Setelah Mencuci Pakaian Orang Sakit

Paling penting adalah mencuci pakaian dari anggota keluarga yang sakit dengan bersih dan hati-hati agar tidak tertular ke anggota yang lain.

Dilansir dari Better Homes & Gardens, Sabtu (15/5/2021), baju dan bahan kain lainnya dapat menampung bakteri dan virus yang membuat orang lain sakit dan cara pencucian sederhana tidak cukup membersihkan bakteri juga kuman sepenuhnya. 

Baca juga: Benda-benda di Rumah yang Harus Dibersihkan Setelah Ada yang Sakit

Menurut sebuah penelitian dari Universitas of Arizona, satu item pakaian yang terkontaminasi dapat mengotori semua cucian.

Para peneliti juga menemukan bahwa praktik mencuci biasa dengan deterjen saja tidak efektif dalam membunuh beberapa virus enterik (ditularkan melalui kotoran), termasuk rotavirus (infeksi yang menyebabkan diare parah) dan adenovirus yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu atau pilek. 

Baca juga: Diam-diam, 5 Benda di Dapur Ini Bisa Mengancam Kesehatan

Untuk mencegah penyebaran kuman ke semua rumah, pertimbangkan untuk mencuci semua bahan kain, termasuk pakaian, handuk, seprai, sarung bantal, dan selimut, yang digunakan anggota keluarga yang sakit.

Nah, berikut ini tips mencuci pakaian yang tepat saat ada anggota keluarga yang sakit. 

Gunakan Air Panas 

Pertama, periksa apakah mesin cuci memiliki siklus pencucian khusus yang dirancang untuk membersihkan cucian. Banyak mesin berefisiensi tinggi dilengkapi tombol sanitasi atau opsi pada kenop putar. 

Baca juga: Tanpa Disadari, 6 Benda di Rumah Ini Bisa Mendatangkan Penyakit

"Siklus sanitasi menggunakan suhu pencucian ekstra-panas dan menghilangkan 99,99 persen bakteri paling umum yang ditemukan di pakaian, seprai, dan handuk," kata Laura J. Goodman, ilmuwan senior Tide.

Jika mesin cuci tidak memiliki siklus sanitasi yang ditentukan, Goodman merekomendasikan untuk menggunakan air hangat. 

Penting dicatat bahwa siklus ekstra panas ini tidak dianjurkan untuk digunakan semua jenis kain. Sebab, siklus sanitasi lebih keras pada pakaian daripada siklus biasa. 

Baca juga: 5 Bahan Pengganti Pemutih untuk Mencuci Pakaian, Apa Saja?

Periksa label perawatan pakaian atau bahan kain terlebih dahulu guna memastikan bahan aman dicuci dengan air panas. Suhu tinggi dapat merusak kain halus, beberapa bahan menyusut, atau menyebabkan warna luntur atau pudar. 

Tambahkan Pemutih

Jika pakaian atau bahan kain tidak aman untuk siklus air panas, Goodman menyarankan menambahkan produk pembersih cucian ke mesin cuci. Pemutih cair adalah salah satu pilihan yang sangat efektif. 

Baca juga: 5 Kesalahan Saat Mencuci Pakaian, Jangan Diulangi Lagi Ya!

Penelitian binatu dari Universitas Arizona menemukan bahwa menambahkan pemutih ke dalam wadah dapat mengurangi jumlah virus hingga 99,99 persen. Untuk muatan normal, tambahkan tiga per empat cangkir pemutih untuk mendisinfektan bahan atau pakaian tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com