Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mencuci Pakaian yang Tepat Saat Ada Anggota Keluarga yang Sakit

Mendisinfektan semua permukaan benda di rumah seperti gagang pintu, remot TV, dan sakelar lampu dapat membantu menghentikan penyebaran kuman. Namun, hal itu bukan satu-satunya yang harus dibersihkan. 

Paling penting adalah mencuci pakaian dari anggota keluarga yang sakit dengan bersih dan hati-hati agar tidak tertular ke anggota yang lain.

Dilansir dari Better Homes & Gardens, Sabtu (15/5/2021), baju dan bahan kain lainnya dapat menampung bakteri dan virus yang membuat orang lain sakit dan cara pencucian sederhana tidak cukup membersihkan bakteri juga kuman sepenuhnya. 

Menurut sebuah penelitian dari Universitas of Arizona, satu item pakaian yang terkontaminasi dapat mengotori semua cucian.

Para peneliti juga menemukan bahwa praktik mencuci biasa dengan deterjen saja tidak efektif dalam membunuh beberapa virus enterik (ditularkan melalui kotoran), termasuk rotavirus (infeksi yang menyebabkan diare parah) dan adenovirus yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu atau pilek. 

Untuk mencegah penyebaran kuman ke semua rumah, pertimbangkan untuk mencuci semua bahan kain, termasuk pakaian, handuk, seprai, sarung bantal, dan selimut, yang digunakan anggota keluarga yang sakit.

Nah, berikut ini tips mencuci pakaian yang tepat saat ada anggota keluarga yang sakit. 

Gunakan Air Panas 

Pertama, periksa apakah mesin cuci memiliki siklus pencucian khusus yang dirancang untuk membersihkan cucian. Banyak mesin berefisiensi tinggi dilengkapi tombol sanitasi atau opsi pada kenop putar. 

"Siklus sanitasi menggunakan suhu pencucian ekstra-panas dan menghilangkan 99,99 persen bakteri paling umum yang ditemukan di pakaian, seprai, dan handuk," kata Laura J. Goodman, ilmuwan senior Tide.

Jika mesin cuci tidak memiliki siklus sanitasi yang ditentukan, Goodman merekomendasikan untuk menggunakan air hangat. 

Penting dicatat bahwa siklus ekstra panas ini tidak dianjurkan untuk digunakan semua jenis kain. Sebab, siklus sanitasi lebih keras pada pakaian daripada siklus biasa. 

Periksa label perawatan pakaian atau bahan kain terlebih dahulu guna memastikan bahan aman dicuci dengan air panas. Suhu tinggi dapat merusak kain halus, beberapa bahan menyusut, atau menyebabkan warna luntur atau pudar. 

Tambahkan Pemutih

Jika pakaian atau bahan kain tidak aman untuk siklus air panas, Goodman menyarankan menambahkan produk pembersih cucian ke mesin cuci. Pemutih cair adalah salah satu pilihan yang sangat efektif. 

Penelitian binatu dari Universitas Arizona menemukan bahwa menambahkan pemutih ke dalam wadah dapat mengurangi jumlah virus hingga 99,99 persen. Untuk muatan normal, tambahkan tiga per empat cangkir pemutih untuk mendisinfektan bahan atau pakaian tersebut.

Sementara itu, pakaian yang lebih banyak atau sangat kotor mungkin membutuhkan satu sampai seperempat cangkir pemutih. 

Pembersih cucian komersial lainnya juga dapat membantu membunuh bakteri dan kuman yang mungkin tertinggal pada deterjen biasa. Ikuti instruksi pada label dan coba produk terlebih dahulu di area yang tidak mencolok untuk menguji ketahanan warna sebelum dicuci.

Pembersih cucian non-pemutih merupakan pilihan terbaik untuk pakaian berbahan halus, tetapi lihat label pemakaian untuk bahan tertentu yang aman digunakan. 

Untuk cucian normal yang tidak perlu disinfektan, Goodman mengatakan tidak masalah menggunakan siklus pencucian biasa dengan air dingin (yang bisa lebih baik untuk lingkungan dan anggaran Anda).

Ingatlah menggunakan detergen cucian dalam jumlah yang sesuai dengan ukuran dan tingkat kotor pakaian. Selain itu, jngan membebani mesin cuci dengan muatana yang berlebihan.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/15/130803476/tips-mencuci-pakaian-yang-tepat-saat-ada-anggota-keluarga-yang-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke