Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Kompas.com - 15/05/2024, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

 TBILISI, KOMPAS.com - Georgia telah diperingatkan oleh AS agar tidak menjadi musuh negara-negara barat dengan kembali mengikuti jejak Rusia.

Sebelumnya, parlemen negara tersebut menentang protes massal di jalanan dan mengesahkan undang-undang yang condong ke Kremlin.

Asisten Menteri Luar Negeri AS, Jim O'Brien, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa disahkannya rancangan undang-undang agen asing oleh parlemen Georgia pada Selasa (14/5/2024) dapat menjadi titik balik lain negara bekas Soviet tersebut.

Baca juga: Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Dilansir dari Guardian, dalam komentarnya yang tampaknya menandakan keyakinan di AS bahwa pemerintah Georgia sekali lagi bersekutu dengan Rusia , O'Brien menyarankan pendanaan dapat segera ditarik.

Miliaran dollar telah dihabiskan oleh AS untuk membangun kembali Georgia setelah jatuhnya Uni Soviet dan ratusan juta dolar lainnya direncanakan untuk perekonomian dan militer negara tersebut.

“Semua itu harus ditinjau kembali jika kita sekarang dianggap sebagai musuh dan bukan mitra,” kata O'Brien.

Dia berbicara ketika rancangan undang-undang agen asing yang kontroversial didukung oleh 84 anggota parlemen dan 30 anggota parlemen yang menentang demonstrasi yang telah menyebabkan ratusan ribu orang turun ke jalan di Tbilisi.

Di luar gedung parlemen, polisi antihuru-hara menggunakan gas air mata dalam upaya sia-sia untuk membubarkan salah satu protes terbesar yang terjadi sejauh ini.

Sementara di dalam gedung parlemen, para anggota parlemen bertengkar mengenai masa depan negara.

Protes damai berlanjut setelah malam tiba, dengan kerumunan demonstran berbaris menuju Lapangan Pahlawan, sekitar 2 km dari gedung parlemen, dan memblokir jalan-jalan di sekitarnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Berdasarkan undang-undang tersebut, media atau kelompok masyarakat sipil di Georgia yang menerima lebih dari 20 persen pendanaan mereka dari luar negeri harus mendaftar sebagai organisasi yang melayani kepentingan kekuatan asing.

Kementerian Luar Negeri AS menyebut rancangan undang-undang tersebut terinspirasi oleh Kremlin.

Undang-undang tersebut mirip dengan yang diperkenalkan Rusia pada 2012 oleh Vladimir Putin, yang menurut banyak orang digunakan untuk membungkam para kritikus.

Baca juga: Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

O'Brien mengatakan hubungan strategis dengan Georgia telah terancam oleh undang-undang baru dan meningkatnya retorika anti-Barat dalam beberapa hari terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com