Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Kompas.com - 07/05/2024, 11:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

GAZA, KOMPAS.com - Para pejabat Hamas telah menunjukkan kepada Al Jazeera salinan usulan gencatan senjata dari Mesir-Qatar yang telah disetujui oleh kelompok Palestina tersebut.

Proposal tersebut mencakup tiga fase dan akan mengakhiri perang Israel di Gaza serta pembebasan sandera Israel yang ditahan di sana dan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Pengumuman Hamas pada Senin (6/5/2024) itu telah disambut dengan perayaan di Gaza karena warga Palestina berharap hal ini akan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama hampir tujuh bulan dan menewaskan sedikitnya 34.700 orang tersebut.

Baca juga: Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Namun, Israel tidak menunjukkan antusiasme. Israel menyatakan bahwa usulan tersebut tidak memenuhi tuntutannya.

Israel terus menekankan keinginannya untuk menyerang Rafah di Gaza selatan dan mengalahkan Hamas sepenuhnya.

Sementara itu, Amerika Serikat masih bungkam. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller hanya mengatakan bahwa  pihaknya sedang meninjau tanggapan Hamas terhadap usulan gencatan senjata itu.

Meski demikian, AS memperbarui seruannya kepada Israel untuk tidak menyerang kota Rafah yang padat penduduk di Gaza .

"Saya dapat memastikan bahwa Hamas telah mengeluarkan tanggapan. Kami sedang meninjau tanggapan tersebut sekarang dan mendiskusikannya dengan mitra kami di kawasan," katanya, dikutip dari AFP. 

Baca juga: 5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Lantas, apa isi usulan gencatan senjata yang disetujui Hamas?

Al Jazeera melaporkan, usulan gencatan senjata dari Mesir-Qatar yang telah disetuji Hamas melibatkan tiga fase, yang masing-masing akan berlangsung selama enam pekan.

1. Fase pertama

Pada fase pertama, akan ada penghentian sementara pertempuran antara Hamas dan Israel serta penarikan pasukan Israel ke arah timur, menjauh dari wilayah Gaza yang padat penduduknya, dan menuju perbatasan antara Israel dan daerah kantung Palestina.

Pesawat-pesawat dan pesawat tanpa awak Israel juga akan berhenti terbang di atas Gaza selama 10 jam setiap hari, dan selama 12 jam pada hari-hari ketika para sandera dibebaskan.

Hamas kemudian secara bertahap akan membebaskan 33 sandera (baik sandera yang masih hidup maupun jenazah sandera yang telah meninggal) pada fase pertama.

Sandera yang dibebaskan adalah perempuan, siapa saja yang berusia di atas 50 tahun, mereka yang sakit, atau bukan tentara yang berusia di bawah 19 tahun.

Untuk setiap sandera sipil Israel yang dibebaskan hidup-hidup, Israel akan membebaskan 30 orang Palestina yang ditahannya.

Baca juga: Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Untuk setiap tentara perempuan yang dibebaskan oleh Hamas, Israel akan membebaskan 50 orang Palestina.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

Global
Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Global
Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Internasional
Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Global
Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Global
Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Global
Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Global
Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Global
PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

Global
Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Global
Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Global
Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Global
Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Global
Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com