Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Sudah Tetapkan Tanggal untuk Serangan Darat di Rafah

Kompas.com - 09/04/2024, 09:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RAFAH, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (8/4/2024) mengatakan, tanggal untuk serangan darat di Rafah sudah ditetapkan.

Menurut Israel, Rafah adalah salah satu benteng terakhir Hamas di Gaza.

Sekitar 1,5 juta warga Gaza berlindung di kota tersebut, yang sejauh ini belum mengalami serangan darat skala besar oleh Israel.

Baca juga: AS Khawatirkan Serangan di Rafah, Israel Bakal Mempertimbangkannya

Netanyahu tidak menyebutkan kapan invasi tepatnya akan terjadi, hanya menegaskan kembali bahwa kemenangan Israel atas Hamas harus dilakukan dengan masuk ke Rafah.

“Itu akan terjadi, ada tanggalnya,” katanya, dalam video yang dikutip kantor berita AFP.

Hal ini disampaikannya saat perundingan di Cairo mengenai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

Netanyahu sedang dalam tekanan di dalam negeri. Mitra koalisi sayap kanannya marah atas pembicaraan gencatan senjata serta penarikan pasukan Israel dari Gaza selatan pada Minggu (7/4/2024).

“Hari ini saya menerima laporan rinci mengenai perundingan di Kairo,” ujar Netanyahu. “Kami terus bekerja untuk mencapai tujuan, terutama pembebasan semua sandera kami dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas.”

Baca juga:

Gedung Putih Amerika Serikat pada Senin (8/4/2024) mengatakan, para perunding di ibu kota Mesir sudah mengajukan proposal kepada Hamas untuk gencatan senjata di Gaza dan tentang pembebasan sandera.

“Sekarang tergantung pada Hamas untuk menyetujuinya,” kata Gedung Putih, seraya menggambarkan pembicaraan itu hal yang serius.

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang mengakibatkan kematian 1.170 orang yang sebagian besar warga sipil, menurut data Israel.

Kemudian, serangan balasan Israel menewaskan sedikitnya 33.207 orang di Gaza yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu.

Dari sekitar 250 sandera Israel dan asing yang diculik Hamas pada 7 Oktober, 129 orang masih di Gaza dan menurut militer 34 di antaranya tewas.

Baca juga: Mengapa Israel Sangat Bertekad untuk Menyerang Rafah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com