Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 29/03/2024, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat menyebut para pejabat Rusia sebagai "penjual pupuk kandang yang baik".

Ini setelah Moskwa berusaha menghubungkan serangan di tempat pertunjukan musik Balai Kota Crocus dengan kaum nasionalis Ukraina.

"Paman saya sering mengatakan bahwa penjual pupuk kandang terbaik sering kali membawa sampel pupuk kandang ke dalam mulut mereka. Pejabat Rusia tampaknya adalah penjual pupuk kandang yang cukup baik," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pernyataannya muncul setelah penyelidik Rusia mengatakan mereka memiliki bukti yang menghubungkan nasionalis Ukraina dengan serangan pekan lalu di gedung konser di pinggiran Moskwa yang menewaskan sedikitnya 143 orang.

Penyelidik Rusia mengaitkan serangan gedung konser dengan Ukraina.

“Sebagai hasil kerja sama dengan teroris yang ditahan, mempelajari perangkat teknis yang disita dari mereka, dan menganalisis informasi tentang transaksi keuangan, diperoleh bukti hubungan mereka dengan kaum nasionalis Ukraina,” kata Komite Investigasi Rusia.

Mereka mengatakan para penyerang telah menerima uang tunai dan mata uang kripto dalam jumlah besar dari Ukraina .

Namun, mereka tidak memberikan bukti atas klaim mereka. Kirby mengecamnya sebagai propaganda omong kosong Rusia.

Serangan pekan lalu telah diklaim oleh kelompok teror ISIS-K, sebuah cabang dari ISIS yang berbasis di Afghanistan, yang juga telah merilis video di saluran propagandanya yang tampaknya menunjukkan para pelaku melakukan tindakan tersebut.

AS telah secara terbuka memperingatkan sebelum konser penembakan tersebut bahwa mereka telah menerima informasi intelijen tentang kemungkinan serangan oleh ekstremis di Rusia.

Baca juga: AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa kelompok radikal berada di balik serangan tersebut namun mengulangi tuduhannya bahwa Ukraina bisa saja memainkan peran, meskipun ada penolakan keras dari Kyiv.

Sebelas orang ditangkap dalam 24 jam pertama setelah serangan itu dan delapan orang, termasuk empat tersangka pria bersenjata, telah ditempatkan dalam tahanan pra-sidang.

Baca juga: Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Tujuh dari mereka yang ditahan berasal dari negara bagian Tajikistan di Asia Tengah dan satu lagi berasal dari Kyrgyzstan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com