KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan di "Negeri Jiran" baru-baru ini ramai diperbincangkan oleh warganet Malaysia karena meminta para karyawannya membayar 100 ringgit (sekitar Rp 330.000) per orang untuk acara berbuka puasa bersama.
Selama bulan suci Ramadhan, orang-orang memang tidak jarang mengadakan pertemuan khusus antara keluarga, teman, atau bahkan kolega kerja untuk berbuka puasa bersama.
Namun, bagaimana jika acara buka puasa bersama tersebut mengharuskan para karyawan mengeluarkan uang sendiri?
Baca juga: Ngamuk di Kuil, Pria Ini Tewas Usai Dadanya Tertusuk Kepala Patung
Itulah yang terjadi pada seorang pria Malaysia di tempat kerjanya.
tak faham culture berbuka dengan dept tapi guna duit sendiri. why would i pay 100+ semata nak berbuka dengan orang yang dengki dengan aku????????
— Iqmal ???? (@iqmalxxx) March 20, 2024
Lewat akun @iqmalxxx, pria tersebut di media sosial X, mengungkapkan bahwa acara buka puasa bersama di tempat kerjanya mengharuskan para karyawan membayar lebih dari 100 ringgot per orang.
"Saya tidak mengerti budaya buka puasa bersama departemen tetapi menggunakan uang kami sendiri. Mengapa saya harus membayar RM100+ hanya untuk berbuka puasa dengan orang-orang yang iri dengan saya?" ungkapnya pada Rabu (20/3/2024).
Sebagaimana diberitakan World of Buzz, posting itu viral di Malaysia. Unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 10.000 like dan lebih dari 5.300 kali dibagikan ulang.
Bahkan, pemilik akun @iqmalxxx pun terkejut dengan viralnya unggahan tersebut.
Dalam situasi itu, ia pun mengambil kesempatan untuk memberikan masukan kepada para pemberi kerja di luar sana agar tidak meminta uang dari karyawan untuk acara-acara seperti itu.
"Atasan, jika Anda melihat tweet ini, saya tidak menentang ide untuk meningkatkan hubungan di dalam tim, namun kontribusi uang dari tim harus menjadi aspek terakhir yang harus Anda pertimbangkan...," ungkapnya.
"Acara-acara tim harus disponsori sepenuhnya oleh manajemen yang lebih tinggi atau ada alokasi dana yang disediakan. Terima kasih," saran pria Malaysia itu.
Baca juga: Mengeluh Suara Serak, Pria Ini Kaget Ada Lintah di Tenggorokan, dari Mana Asalnya?
Dalam balasan pada postingan tersebut, banyak orang Malaysia yang setuju dengan @iqmalxxx dan menimpali dengan pendapat mereka.
Salah satu komentator mengatakan, jika itu adalah acara perusahaan atau acara kerja, itu harus selalu berasal dari anggaran perusahaan.
Sementara itu, komentator lain mengatakan, hal-hal yang terjadi di kantor harus tetap berada di kantor dan berbagi pengalaman mereka tentang rekan kerja yang tidak menyapa saat bertemu di luar kantor.
Selain itu, salah satu pemberi komentar mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami situasi seperti ini selama 15 tahun bekerja, karena semua acara buka puasa di kantor disponsori oleh perusahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.