Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Uganda Museveni Tunjuk Anaknya Sendiri Jadi Panglima Militer

Kompas.com - 22/03/2024, 14:11 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KAMPALA, KOMPAS.com - Presiden Uganda Yoweri Museveni menunjuk anaknya sendiri, Muhoozi Kainerugaba, untuk menjadi panglima militer negara.

Pengumuman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Uganda pada Kamis (21/3/2024) malam itu nyatanya datang setelah muncul spekulasi Kainerugaba sedang dipersiapkan untuk menduduki posisi puncak.

Sebelumnya, Kainerugaba pernah membantah klaim bahwa ia bermaksud menggantikan ayahnya.

Baca juga: Presiden Uganda Tunjuk Anaknya Sendiri Jadi Jenderal

Namun, ia telah "menikmati" peningkatan pesat dalam jajaran militer Uganda.

Ayahnya sendiri telah menjadi presiden Uganda sejak tahun 1986. Ia menjadi salah satu pemimpin terlama di Afrika.

Di masa lalu, Kainerugaba pernah memicu kegaduhan diplomatik lewat postingannya di media sosial.

Dalam posting di X tahun lalu, yang sekarang telah dihapus, Kainerugaba mengatakan, dirinya bermaksud mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2026.

Dia juga tampak menyindir ayahnya, dengan menulis: "Berapa banyak yang setuju dengan saya bahwa waktu kita telah tiba? Cukup sudah orang-orang tua yang memerintah kita. Mendominasi kita. Saatnya generasi kita bersinar. Retweet dan sukai". 

Kainerugaba (49) juga pernah membuat kehebohan dengan mengunggah pernyataan mengancam akan menginvasi Kenya pada 2022.

Sebagaimana dilansir AFP, menyusul kehebohan itu, Museveni (79) berusaha mengendalikan putranya dengan menyuruhnya untuk tidak menggunakan media sosial dalam urusan negara.

Museveni, yang meminta maaf kepada Kenya atas kericuhan tersebut, tetap membela putra tunggalnya sebagai "jenderal yang sangat baik".

Baca juga: Presiden Uganda Tolak Teken RUU Hukuman Mati LGBT

Bagi banyak orang Uganda, posisi Kainerugaba sebagai pewaris tahta sudah jelas, tetapi pemerintah di masa lalu telah mengambil tindakan keras terhadap siapa pun yang membahas masalah ini.

Pada 2013, polisi menutup dua surat kabar independen dan dua stasiun radio selama 10 hari setelah mereka menerbitkan memo rahasia yang bocor oleh seorang jenderal senior yang menuduh bahwa Museveni mempersiapkan Kainerugaba untuk menggantikannya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com