DHAKA, KOMPAS.com - Sedikitnya 44 orang tewas dan puluhan orang lainnya terluka dalam kebakaran mal di Bangladesh pada Kamis (29/2/2024) malam.
Gedung tujuh lantai tersebut berada di sebuah kawasan kelas atas di ibu kota Bangladesh, Dhaka.
Menteri Kesehatan Bangladesh Samanta Lal Sen mengatakan, setidaknya 33 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Dhaka Medical College, sementara setidaknya 10 orang lainnya meninggal setelah dibawa ke Institut Nasional Bedah Luka Bakar dan Plastik Sheikh Hasina.
Baca juga: Singapura Eksekusi Mati Pria Bangladesh yang Bunuh ART Asal Indonesia
"Sejauh ini 43 orang telah meninggal akibat kebakaran tersebut," kata Sen kepada AFP.
Inspektur polisi Bacchu Mia mengatakan satu orang lagi meninggal di rumah sakit polisi utama Dhaka sehingga jumlah korban tewas menjadi 44 orang.
Sen menyampaikan, setidaknya 40 orang yang terluka dirawat di Institut Nasional Bedah Luka Bakar dan Plastik Sheikh Hasina.
"Tidak ada satupun dari mereka yang lolos dari bahaya," katanya kepada AFP.
Pejabat pemadam kebakaran Mohammad Shihab menyebut, api berasal dari sebuah restoran biriyani yang populer di Bailey Road, Dhaka, pada Kamis pukul 21.50 waktu setempat.
Menurut dia, api dengan cepat menyebar ke lantai atas dan menjebak sejumlah pengunjung.
Petugas pemadam kebakaran, kata Shihab, berhasil mengendalikan kobaran api dalam waktu dua jam.
Petugas berhasil menyelamatkan 75 orang dalam keadaan hidup.
Baca juga: Dampak Perang Saudara Myanmar Sampai ke Bangladesh
Petugas pemadam kebakaran mengatakan kepada wartawan bahwa mereka menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh ledakan tabung gas di restoran tersebut.
"Api menjalar ke lantai atas dengan cepat karena ada restoran di hampir semua lantai gedung. Mereka menggunakan tabung gas," kata seorang petugas pemadam kebakaran, yang tidak menyebutkan namanya.
Pemerintah telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Gedung Bailey Road sebagian besar terdiri dari restoran-restoran serta beberapa toko pakaian dan telepon genggam.