Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta di India Melaju 70 Km Tanpa Masinis, Penyebabnya Sepele

Kompas.com - 26/02/2024, 18:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Sky News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kereta barang di India melaju kencang tanpa masinis sejauh 70 km. Ternyata, penyebabnya hanya sepele saja.

Dikutip dari Sky News pada Senin (26/2/2024), kejadian itu terjadi pada Minggu (25/2/2024) pagi ketika kereta dengan 53 gerbong sedang dalam perjalanan ke Punjab dari Jammu di barat laut India.

Ketika berhenti di Kathua untuk berganti awak, masinis dan asistennya meninggalkan kereta, namun rem tangan tidak diaktifkan, dan kereta melaju di jalur yang landai, menurut NDTV.

Baca juga: 5 Orang Tewas Akibat Kereta di Bangladesh Diduga Dibakar

Diperkirakan kecepatannya mencapai hampir 62 mph (100 kpj) saat melewati sekitar lima stasiun sebelum dihentikan.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kereta yang membawa pecahan batu itu melaju melewati beberapa stasiun dengan kecepatan tinggi.

Pejabat setempat mengatakan kepada Press Trust of India (PTI) bahwa kereta dapat dihentikan setelah petugas kereta api memasang balok kayu di rel.

"Kereta berhenti di desa Uchi Bassi. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden tersebut," kata NDTV, mengutip para pejabat.

Sebagi upaya pencegahan dan keamanan, maka perlintasan kereta api di sepanjang jalurnya ditutup setelah alarm dibunyikan.

Kini, para pejabat sedang menyelidiki kejadian tersebut untuk memastikan tidak terulangnya kejadian serupa.

"Alasan pasti terjadinya insiden ini belum dapat dipastikan," kata NDTV, mengutip para pejabat.

Dengan dijalankan oleh monopoli negara Indian Railways, jaringan ini merupakan yang terbesar keempat di dunia.

Baca juga: Salju Tebal Landa Beijing, 515 Orang Terluka akibat Tabrakan Kereta

Di situ, setiap hari kereta mengangkut 13 juta orang serta mengangkut 1,5 miliar ton barang setiap tahunnya di jalur sepanjang lebih dari 40.000 mil (64.000 km).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com