Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Hapus Visa untuk Warga Rusia dan Ukraina, Ini Alasannya

Kompas.com - 25/02/2024, 14:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KOLOMBO, KOMPAS.com - Pemerintah Sri Lanka menyatakan telah mengakhiri perpanjangan visa turis jangka panjang bagi ribuan warga Rusia dan Ukraina.

Hal itu dilakukan mengingat invasi Rusia terhadap Ukraina masih berlangsung. Namun, ada alasan lain untuk menghapus visa tersebut.

Menurut Komisaris Jenderal Imigrasi Sri Lanka, Harsha Ilukpitiya kepada AFP pada Minggu (25/2/2024), pemerintah tidak memberikan perpanjangan visa lebih lanjut.

Baca juga: Penjara Penuh, Sri Lanka Bebaskan 1.000 Tahanan dalam Amnesti Natal

Pihaknya juga telah memberikan batas waktu keberangkatan pada 7 Maret 2024.

"Situasi penerbangan kini sudah normal dan mereka tidak mengalami kesulitan untuk kembali," terangnya.

Ia mengatakan, lebih dari 288.000 orang Rusia dan hampir 20.000 orang Ukraina telah mengunjungi Sri Lanka dalam dua tahun terakhir.

Tidak jelas berapa banyak yang tinggal lebih lama dibandingkan visa turis 30 hari yang biasanya.

Namun ribuan warga Rusia dan sejumlah kecil warga Ukraina diyakini telah menetap di Sri Lanka, bahkan beberapa di antaranya untuk menghindari potensi wajib militer.

Tak hanya itu saja, beberapa orang yang tinggal telah membuka restoran dan mendirikan klub malam.

Keputusan pemerintah tersebut bertepatan dengan reaksi keras media sosial terhadap klub malam milik Rusia yang menyelenggarakan pesta khusus kulit putih di kota resor pesisir selatan Unawatuna.

Sri Lanka berupaya meningkatkan pariwisata dengan memberikan visa pada saat kedatangan selama 30 hari, karena negara tersebut sangat membutuhkan devisa saat negara tersebut pulih dari krisis ekonomi terburuk sejak pertengahan 2022.

Negara ini gagal membayar utang luar negerinya sebesar $46 miliar pada bulan April 2022.

Serta protes jalanan selama berbulan-bulan menyebabkan pengunduran diri presiden saat itu, Gotabaya Rajapaksa, tiga bulan kemudian.

Baca juga: Sri Lanka Bebaskan 1.004 Tahanan Saat Peringatan Natal 2023

Dana talangan IMF sebesar $2,9 miliar telah membantu menstabilkan perekonomian dan mengakhiri kekurangan kebutuhan pokok seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Global
Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com