Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Terjadi, Polisi Inggris Tembak Mati Pria di London

Kompas.com - 30/01/2024, 21:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Polisi menembak mati seorang pria di London tenggara, Inggris, Selasa (30/1/2024). Insiden penembakan yang dilakukan petugas seperti ini jarang terjadi di negara tersebut.

Berbeda dengan kebanyakan polisi di dunia, polisi Inggris tidak rutin membawa senjata, tetapi dapat memanggil unit spesialis senjata api untuk menangani insiden serius.

Polisi Metropolitan atau Met mengatakan, pria yang tewas diperkirakan berusia 30-an tahun dan mengancam akan menyakiti warga di Surrey Quays, London tenggara.

Baca juga: Polisi Malaysia Tangkap 52 WNI dalam Penggrebekan di Pasar Harian Selayang

“Polisi setempat hadir dan berusaha berbicara dengan pria itu, tetapi setelah diancam, petugas bersenjata dipanggil dan langsung mendatangi lokasi kejadian,” kata Met, dikutip dari kantor berita AFP.

“Pria itu masuk ke properti, dan senjata api polisi ditembakkan. Petugas dan paramedis dari Layanan Ambulans London segera memberikan pertolongan pertama, tetapi sayangnya pria tersebut meninggal di tempat kejadian.”

Sebanyak dua orang mengalami luka ringan dalam insiden yang terjadi pada Selasa dini hari ini.

Met kemudian merujuk insiden tersebut ke Kantor Independen Perilaku Polisi selaku pengawas untuk melakukan penyelidikan.

Baca juga:

Kepala Detektif Inspektur Seb Adjei-Addoh mengatakan, "(Polisi bersenjata) sangat jarang menembakkan senjata mereka dan semua petugas memahami serta berharap ketika mereka melakukannya, tindakannya akan diawasi dengan ketat".

Menurut Kementerian Dalam Negeri Inggris yang menaungi kepolisian, terdapat 18.395 operasi yang melibatkan unit senjata api di Inggris dan Wales dalam 12 bulan hingga 31 Maret 2023.

Namun, hanya ada sepuluh insiden senjata api sengaja ditembakkan polisi ke arah orang-orang, naik dari empat insiden pada tahun sebelumnya.

Baca juga: Kronologi AS dan Inggris Serang Houthi di Yaman: Senjata yang Dipakai dan Strategi di Baliknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com