PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) menguji rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam pada Minggu (28/1/2024).
Menurut media pemerintah Korut KCNA, rudal itu ditembakkan untuk kedua kalinya dalam seminggu dan mempercepat persenjataan nuklir angkatan lautnya.
Pemimpin Korut Kim Jong Un mengawasi uji coba rudal tersebut, yang disebut “Pulhwasal-3-31,” yang identik dengan rudal jelajah strategis yang diluncurkan Korea Utara pekan lalu sebagai bagian dari peningkatan sistem persenjataannya.
Baca juga: Korut Tutup Lembaga yang Ingin Reunifikasi, Kim Jong Un: Menyatu dengan Korsel Itu Sebuah Kesalahan
KCNA dan surat kabar resmi Rodong Sinmun mengatakan rudal-rudal tersebut terbang di atas laut lepas pantai timur negara itu selama 7.421 detik dan 7.445 detik.
Rudal mencapai sasaran pulau yang tidak ditentukan, yang menunjukkan waktu penerbangan melebihi dua jam.
Kim menyebut uji coba tersebut sukses dan memiliki arti strategis untuk memodernisasi angkatan bersenjata terlebih bagi angkatan laut Korut.
Sebagaimana diberitakan Reuters pada Senin (29/1/2024), militer Korea Selatan mengatakan pada hari Minggu bahwa Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah di lepas pantainya namun tidak memberikan rinciannya.
Pada hari Senin ini Korsel juga mengatakan bahwa mereka melacak rudal secara real-time dan menyatakan bahwa rudal tersebut digerakkan oleh bahan bakar padat.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-697 Serangan Rusia ke Ukraina: 100 Tahun Lenin Meninggal | Korut Siap Sambut Putin
Diketahui, pekan lalu, Korea Utara mengatakan telah menguji rudal jelajah strategis baru, yang menyiratkan bahwa rudal tersebut dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir.
Tetapi pada saat itu tidak menyebutkan bahwa rudal tersebut sedang dikembangkan untuk peluncuran kapal selam.
Foto-foto yang diterbitkan media pemerintah pada hari Senin menunjukkan sebuah rudal diluncurkan ke langit berawan yang ditembakkan dari air.
Rudal jelajah Korea Utara biasanya tidak terlalu kontroversial dan tidak secara eksplisit dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Namun para analis mengatakan rudal jelajah jarak menengah tidak kalah dengan rudal balistik dan punya kemampuan yang mumpuni bagi Korea Utara.
Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara telah menguji serangkaian senjata yang mencakup sistem rudal balistik yang sedang dikembangkan dan drone bawah air.
Baca juga: Remaja Korut Dihukum 12 Tahun Kerja Paksa karena Tonton K-Drama
Kim secara terpisah memeriksa pembangunan kapal selam nuklir dan membahas masalah terkait pembuatan kapal perang baru jenis lain.
Hanya saja, Korut sedang mempercepat program pembangunan kapal selam bertenaga nuklir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.