Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Rakitan Renggut 6 Nyawa di Nigeria, 4 Masih Anak-anak

Kompas.com - 28/01/2024, 22:16 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

ABUJA, KOMPAS.com - Sebuah bom rakitan meledak di negara bagian Borno, Nigeria pada Sabtu (27/1/2024). Korban tewas berjumlah enam orang, empat di antaranya anak-anak.

Dikutip dari AFP pada Minggu (28/1/2024), kejadian itu bermula ketika dua pemulung sedang memilah-milah barang hasil yang mereka kumpulkan dari semak-semak di Kota Gubio.

"Enam orang tewas dalam ledakan IED (alat peledak rakitan), dua pria dan empat anak-anak yang merupakan murid sebuah sekolah Islam di dekat lokasi kejadian," kata Mali Bulama, administrator politik distrik Gubio.

Baca juga: 1 Tewas Ditembak Saat Ikut Misa di Turki, Korban Sudah Ditarget Pelaku

Identitas para pria tersebut belum dapat diidentifikasi karena kondisi tubuh yang hancur dan terpisah-pisah akibat ledakan yang terjadi di dalam sebuah bangunan yang belum selesai digunakan untuk menyimpan barang-barang bekas tersebut.

Pemimpin milisi Babakura Kolo mengatakan orang-orang tersebut sedang mengobrak-abrik tumpukan logam ketika bom tersebut meledak.

"Para pemulung logam sedang memilah logam untuk dijadikan benda berharga ketika mereka mengeluarkan IED dari salah satu karung dan meledak, menewaskan mereka dan empat anak yang sedang bermain di dekatnya," terang Kolo.

Umar Ari, anggota milisi lainnya juga memberikan keterangan terkait jumlah korban yang sama.

Kekerasan jihadis selama 14 tahun di wilayah timur laut telah menewaskan 40.000 orang dan membuat sekitar dua juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Dampak lain ialah memaksa mereka untuk tinggal di kamp-kamp darurat di mana mereka hanya menerima sedikit bantuan makanan dari badan amal internasional.

Selain itu, banyak dari pengungsi menyisir lahan untuk mencari kayu bakar dan sisa logam yang dapat dijadikan uang untuk membeli makanan.

Para penebang kayu dan pemulung serta petani dan penggembala menjadi sasaran para jihadis yang menuduh mereka memata-matai mereka untuk pasukan dan milisi yang memerangi mereka.

Juni lalu, pemerintah negara bagian Borno melarang pengumpulan besi tua menyusul peningkatan serangan jihadis terhadap para pemulung yang juga dituduh pihak berwenang merusak properti umum.

Baca juga: Kapal AL Inggris Halau Serangan Houthi di Laut merah

Meskipun ada larangan, para pemulung tetap melanjutkan pencarian mereka di tengah risiko serangan para jihadis dan ledakan bom yang tidak mereka ketahui keberadaannya.

Pada Juli 2022, 13 pengumpul potongan logam tewas dan tiga lainnya terluka ketika sebuah bom yang mereka gali dari semak-semak meledak di kota Bama dekat hutan Sambisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com