Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kerusuhan Papua Nugini, 15 Orang Tewas, Toko-toko Dijarah

Kompas.com - 11/01/2024, 11:47 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Kronologi kerusuhan Papua Nugini bermula dari unjuk rasa yang dilakukan oleh pasukan keamanan setelah mengetahui gaji mereka dipotong tanpa penjelasan.

Kerusuhan meletus di ibu kota Port Moresby pada Rabu (10/1/2024) malam usai sekelompok tentara, polisi, dan sipir penjara melancarkan protes terhadap pemerintah.

Massa yang marah membakar gedung-gedung dan menjarah toko-toko selama malam kekacauan yang segera menyebar 300 kilometer ke utara, ke kota Lae.

Baca juga: Papua Nugini Akan Rekrut Polisi Australia, Apa Alasannya?

Pada Kamis (11/1/2024) siang, Komisaris Polisi Papua Nugini David Manning mengonfirmasi bahwa setidaknya 15 orang telah tewas di dua kota terbesar di negaranya.

Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape pada Kamis meminta maaf kepada warga negara, dengan mengatakan bahwa ledakan "pelanggaran hukum" tidak akan "ditoleransi".

"Saya ingin berbicara hari ini, berbicara kepada rakyat dan berbicara kepada negara," katanya dalam sebuah konferensi pers.

"Ini adalah negara Anda seperti halnya negara saya. Melanggar hukum tidak akan mencapai hasil yang pasti," tambahnya, dikutip dari AFP.

Marape menyampaikan, kerusuhan terburuk telah mereda pada Kamis pagi.

Namun, ia mengakui situasi di beberapa bagian Port Moresby masih mencekam.

Rekaman AFPTV menunjukkan para penjarah di ibukota masuk ke toko-toko melalui jendela kaca yang pecah, memasukkan barang-barang curian ke dalam kotak kardus, troli belanja, dan ember plastik.

Bahkan, ada seorang pria terlihat membawa lemari pendingin di pundaknya.

Baca juga: Gunung Berapi Ulawun Meletus, Papua Nugini dalam Keadaan Siaga

Gedung-gedung dan mobil-mobil dibakar, menimbulkan gumpalan asap hitam tebal yang menggantung di bagian kota yang paling parah terkena dampaknya.

Sebelumnya, kerumunan massa yang lebih kecil berkumpul di luar kantor perdana menteri di Port Moresby, merusak gerbang keamanan dan membakar sebuah mobil polisi yang sedang diparkir.

China telah mengajukan keluhan kepada pemerintah Papua Nugini, menyusul laporan bahwa para perusuh menargetkan bisnis-bisnis milik warga mereka.

Warga Port Moresby, Jerry Mathew (30), mengatakan bahwa banyak toko-toko yang terancam.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com