Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan AS Lloyd Austin Dirawat di RS karena Sakit Komplikasi

Kompas.com - 06/01/2024, 07:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin sejak awal pekan ini dirawat di rumah sakit karena komplikasi dari prosedur medis, kata Pentagon pada Jumat (5/1/2024).

Austin dirawat di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada 1 Januari malam karena komplikasi setelah prosedur medis elektif baru-baru ini, kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder, dikutip dari kantor berita AFP.

Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang komplikasi yang dialami Austin atau berapa lama Menhan AS itu dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Menhan AS: China dan Rusia Bantu Korut, Negara Anggota PBB Prihatin

“Kondisinya membaik dan diharapkan dapat melanjutkan tugas penuhnya hari ini,” imbuh Ryder.

Masuknya Austin ke RS terjadi saat ketegangan meninggi di Timur Tengah terkait perang Israel-Hamas.

Sementara itu, pasukan yang didukung Iran di Yaman menyerang kapal-kapal dan pasukan lain di Irak serta Suriah menyerang pasukan AS dengan roket dan drone.

Baca juga:

Pada Kamis (4/1/2024), AS melancarkan serangan yang menewaskan komandan sekutu Iran di Bagdad. Ia dituduh terlibat dalam serangan terhadap pasukan Amerika, sehingga membuat marah Pemerintah Irak.

“Setiap saat, wakil menteri pertahanan siap bertindak dan menjalankan kewenangan menteri, jika diperlukan,” lanjut Ryder, tanpa menyebutkan apakah hal itu diperlukan.

Baca juga: Putin Beri Deadline Menhan Rusia, Hentikan Serangan Balasan Ukraina Sebelum Oktober

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com