Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawas Nuklir PBB Tak Bisa Akses PLTN Zaporizhzhia

Kompas.com - 05/01/2024, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

KYIV, KOMPAS.com - Kepala pengawas tenaga nuklir PBB mengatakan pada Rabu (4/1/2024) bahwa para inspekturnya ditolak aksesnya ke beberapa bagian pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina.

Mereka juga belum menerima rencana pemeliharaan untuk tahun 2024 untuk fasilitas tersebut.

Pembangkit listrik tersebut disita Rusia pada hari-hari setelah invasi Moskwa ke Ukraina pada tahun 2022.

Baca juga: AS Yakin Rusia Pakai Rudal dari Korut untuk Hantam Ukraina

Dilansir dari CNA, masing-masing pihak menuduh pihak lain menembaki stasiun nuklir terbesar di Eropa itu, meskipun enam reaktornya kini tidak menghasilkan listrik.

Rafael Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan bahwa para inspektur di PLTN tersebut selama dua minggu tidak memiliki akses ke ruang utama reaktor satu, dua, dan enam.

"Ini adalah pertama kalinya para ahli IAEA tidak diberikan akses ke ruang reaktor dari unit yang sedang dalam keadaan mati dingin," kata Grossi dalam sebuah pernyataan di situs web IAEA.

"Di sinilah inti reaktor dan bahan bakar bekas berada. Tim akan terus meminta akses ini," tambahnya.

Para inspektur juga telah dibatasi aksesnya ke ruang turbin di PLTN yang terletak di tenggara Ukraina, katanya.

Petro Kotin, kepala perusahaan listrik tenaga nuklir negara Ukraina, Energoatom, mengatakan bahwa Rusia mungkin berusaha menyembunyikan keadaan sebenarnya di PLTN tersebut.

Keamanan nuklir negara itu hanya dapat dipulihkan dengan pengosongan pembangkit listrik dan wilayah di dekatnya, tambahnya dalam sebuah pesan di aplikasi Telegram.

Baca juga: Ukraina Kembali Serang Belgorod Rusia, Konflik Makin Memanas

Grossi mengatakan bahwa operator PLTN telah mengambil tindakan untuk memastikan pasokan listrik cadangan ke fasilitas tersebut ketika saluran listrik eksternal utamanya terputus, yang ia gambarkan sebagai kejadian berulang.

Kehilangan sumber listrik utama telah menimbulkan kekhawatiran karena PLTN membutuhkan daya untuk mendinginkan reaktornya, bahkan ketika dimatikan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-680 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Iming-imingi WNA | Ukraina Targetkan Crimea

Grossi mengatakan bahwa IAEA telah meminta operator PLTN untuk jadwal pemeliharaan untuk tahun 2024 yang belum diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com