Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shibuya Tokyo Batalkan Perayaan Malam Tahun Baru, Ini yang Ke-4 Berturut-turut

Kompas.com - 21/12/2023, 16:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Mothership

TOKYO, KOMPAS.com - Distrik Shibuya di Tokyo membatalkan acara hitung mundur malam tahun baru 31 Desember 2023. Ini menjadi tahun keempat berturut-turut dibatalkan acara tersebut.

Alasan utamanya karena kesulitan dalam memastikan keselamatan dan keamanan pengunjung.

Dalam mengambil keputusan itu, Komite Eksekutif Malam Tahun Baru Shibuya mempertimbangkan adanya peningkatan jumlah pengunjung sejak musim panas.

Baca juga: Penyelam Temukan Jenazah Ketujuh dari Pesawat Osprey AS yang Jatuh di Jepang

Menurut salah satu stasiun televisi berita CNA, acara tahunan ini biasanya menarik sekitar 100.000 pengunjung untuk berpesta ke distrik yang terkenal sebagai tujuan wisata trendi di Jepang.

Sebagaimana diberitakan Mothership pada Rabu (20/12/2023), Wali Kota Shibuya Ken Hasebe menjelaskan beberapa langkah keamanan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

Salah satunya bekerja sama dengan pihak kepolisian, angkutan umum, dan pemadam kebakaran.

Pihaknya juga akan melarang adanya minum-minuman keras di tempat umum yang dimulai pada pukul 18.00 31 Desember hingga pukul 05.00 1 Januari 2024.

"Kios, toserba, dan toko ritel di area tersebut disarankan untuk tidak menjual minuman beralkohol selama periode tersebut," kata Hasebe.

Bahkan layar digital besar yang mengelilingi simpang penyeberangan terkenal itu akan dimatikan satu jam lebih awal dari biasanya pada 31 Desember dan akan ditutup pada pukul 11 malam, bukan pukul 12 malam.

Tidak hanya untuk perayaan malam tahun baru saja, pihak pemerintah Shibuya juga memberlakukannya selama Halloween 2023.

"Pembatasan serupa juga diberlakukan awal tahun ini selama Halloween. Di mana kami mendesak masyarakat Jepang dan wisatawan untuk menjauh area ini sebagai tindakan pencegahan," terangnya.

Baca juga: Gempa Bumi Terbesar di Dunia Berkekuatan M 9,5 Ada di Negara Ini

Langkah itu sebagai upaya menghindari kejadian di Itaewon Korea Selatan pada 2022 yang lalu.

Bencana tersebut merenggut nyawa hampir 160 orang ketika gelombang orang yang bersuka ria tergencet hingga tewas di sebuah gang sempit di Itaewon, Seoul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com