Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Kompas.com - 10/12/2023, 14:56 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Penulis: Ethar Shalaby & Shereen Youssef/BBC Arab

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Seorang pemuda Palestina berusia 22 tahun menceritakan kepada BBC bagaimana dia ditahan bersama puluhan orang lainnya oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza utara pada Kamis (7/12/2023).

Rekaman video yang diverifikasi oleh BBC menunjukkan sekelompok pria ditelanjangi hingga pakaian dalam, berlutut di tanah, dan dijaga oleh tentara Israel.

Pria tersebut mengatakan dia dipaksa duduk di jalan selama berjam-jam, diborgol, dan ditutup matanya, sebelum dibawa pergi.

Baca juga: Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Seorang pejabat Israel mengatakan tentara sedang mencari anggota Hamas.

Mark Regev, penasihat senior Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada BBC bahwa mereka sedang mencari orang-orang yang "bertanggung jawab atas pembantaian 7 Oktober".

Para pria Palestina itu dibawa dengan truk dari Beit Lahia di Gaza utara ke tempat yang tidak diketahui, menurut pemuda tersebut –yang meminta agar namanya tidak disebutkan demi keselamatannya.

Begitu mereka tiba, mereka dipilih secara acak untuk diinterogasi tentang hubungan mereka dengan Hamas, kata sang pemuda.

Sebuah gambar –yang belum diverifikasi oleh BBC– menunjukkan sejumlah pria dengan mata tertutup, berlutut di lubang besar berisi pasir.

Rekaman video sekumpulan pria yang ditelanjangi dan dibawa truk telah diverifikasi oleh BBC. Tayangan ini telah beredar di media sosial.BBC News Indonesia Rekaman video sekumpulan pria yang ditelanjangi dan dibawa truk telah diverifikasi oleh BBC. Tayangan ini telah beredar di media sosial.

Pemuda berusia 22 tahun tersebut mengatakan bahwa tempat dia, ayahnya, saudara laki-lakinya, dan lima sepupunya dibawa adalah tempat yang berpasir. Mereka ditinggalkan di sana dalam keadaan hampir telanjang tetapi diberi selimut pada malam hari.

Usai diinterogasi, ia mengaku dibawa ke lokasi lain sebelum disuruh pulang. Dia tiba di rumah sekitar pukul 01.40 dini hari.

“Mereka membebaskan kami semua, kecuali ayah dan sepupu tertua saya. Ayah saya bekerja untuk UNRWA. Saya tidak tahu mengapa mereka membawanya,” katanya.

Baca juga: Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

“Kami berjalan tanpa alas kaki di jalan dalam kegelapan, dengan jalanan penuh batu dan kaca,” tambah dia.

UNRWA adalah badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

Regev mengatakan pasukan IDF telah mengumpulkan orang-orang untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan Hamas di Israel.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com