Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Kompas.com - 10/12/2023, 11:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan darurat hampir 14.000 butir amunisi tank kepada Israel. 

Departemen tersebut pada Sabtu (9/12/2023) mengatakan, telah memberi tahu Kongres pada Jumat (8/12/2023) tentang penjualan 13.981 selongsong peluru tank 120mm berdaya ledak tinggi dan peralatan terkait senilai 106,5 juta dollar AS (sekitar Rp 1,6 triliun)

Meskipun relatif kecil, pernjualan itu pada kenyataannya terjadi di tengah perdebatan politik yang memanas mengenai perang Gaza.

Baca juga: AS, Korea Selatan, dan Jepang Sepakati Inisiatif Baru, Hadapi Ancaman Siber Korea Utara

Partai Republik seperti diketahui telah memperlambat permintaan dari pemerintahan Joe Biden yang jauh lebih besar untuk pengeluaran militer baru bagi Israel dan Ukraina, sementara  Partai Demokrat terpecah mengenai penggunaan persenjataan AS terhadap warga sipil Palestina.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS telah menetapkan bahwa keadaan darurat telah terjadi dan membutuhkan penjualan segera kepada Pemerintah Israel atas persenjataan tersebut.

Dengan demikian, penjualan itu dapat mengesampingkan persyaratan normal untuk ditinjau oleh Kongres.

Departemen Luar Negeri AS menyebut, penjualan amunisi itu berasal dari inventaris Angkatan Darat AS.

"(Amunisi akan digunakan oleh Israel) sebagai penangkal ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan dalam negerinya," ungkap Departemen itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Pada Rabu (6/12/2023), para senator dari Partai Republik memblokir permintaan Gedung Putih untuk bantuan darurat senilai 106 miliar dollar AS terutama untuk Ukraina dan Israel karena kaum konservatif menolak untuk mengesampingkan reformasi imigrasi yang mereka tuntut.

Baca juga: AS Veto Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

Paket ini akan mencakup sekitar 60 miliar dollar AS untuk membantu Ukraina dalam perangnya dengan Rusia dan 10 miliar dollar AS untuk Israel dalam konfliknya dengan Hamas, dan juga bantuan untuk Taiwan.

Sementara itu, dengan jumlah korban tewas di Gaza yang terus meningkat, beberapa anggota Partai Demokrat mendesak Israel untuk melakukan serangan yang lebih terarah terhadap sasaran-sasaran Hamas dan membatasi korban sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com