SINGAPURA, KOMPAS.com - Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober dan serangan balasan Israel di Gaza, telah terjadi peningkatan dalam sentimen anti-Singapura dari seluruh wilayah di media sosial.
Hal ini disampaikan Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura K Shanmugam, seraya menambahkan bahwa komentar-komentar semacam itu datang dari seluruh wilayah.
Dilansir dari CNA, pada acara tahunan Penghargaan Hari Nasional Kementerian Dalam Negeri Senin (27/11/2023), Shanmugam berbicara tentang dampak peristiwa di Timur Tengah terhadap Singapura, dan juga terhadap pekerjaan Tim Dalam Negeri.
Baca juga: KBRI Singapura Jadi Tuan Rumah, ASEAN Gala Night 2023 Tampilkan Budaya Negara Anggota
Contoh komentar yang menyerang Singapura termasuk mereka yang melihat Singapura sebagai pro-Barat atau pro-Israel.
Yang lain menyebut Singapura sebagai "Tanah Melayu", seolah sejajar dengan Israel yang berada di tanah Palestina.
Shanmugam menegaskan posisi resmi Singapura dalam konflik yang sudah berlangsung lama ini adalah mendukung solusi dua negara.
Sebuah mosi parlemen telah disahkan baru-baru ini, yang mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri, juga mengecam serangannya yang tidak proporsional terhadap Gaza.
Selama debat parlemen, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong menyoroti peningkatan retorika anti-Singapura dan ancaman kekerasan.
Hal ini disampaikan kembali oleh Shanmugam.
"Ada juga seruan di dunia maya bahwa Singapura akan menjadi sasaran serangan roket dan bom," kata Shanmugam.
Baca juga: Garuda Indonesia Gelar Travel Fair Pertama di KBRI Singapura
"Kelompok-kelompok seperti Al Qaeda dan ISIS, serta para pendukungnya, juga telah menggunakan konflik yang terjadi saat ini untuk memperbaharui seruan mereka untuk melakukan serangan. Ancamannya ada, dan semakin tinggi," ujarnya.
Kelompok Hamas melancarkan serangan ke Israel pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menangkap lebih dari 200 sandera.
Baca juga: Diaspora RI di Singapura Gelar Amazing Indonesia di KBRI
Serangan udara, artileri dan angkatan laut Israel yang dibalas dengan serangan darat telah menewaskan sekitar 15.000 orang, kata pemerintah Hamas di Gaza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.