Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Javier Milei: Butuh 2 Tahun untuk Jinakkan Inflasi Argentina

Kompas.com - 21/11/2023, 15:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Presiden terpilih Argentina Javier Milei pada Senin (20/11/2023) mengatakan, perlu waktu 18-24 bulan untuk menjinakkan inflasi Argentina yang merajalela

Pria berusia 53 tahun itu memenangi pilpres Argentina pada Minggu (19/11/2023) setelah mengalahkan Menteri Ekonomi Sergio Massa dengan selisih 12 poin.

Janji kampanye Milei adalah menyetop belanja negara yang tidak terkendali selama puluhan tahun.

Baca juga: Javier Milei Menang Pilpres Argentina, Siapa Dia?

“Pertama, kita akan mulai dengan reformasi negara untuk segera menertibkan rekening publik,” kata ekonom libertarian tersebut kepada Radio Mitre, dikutip dari kantor berita AFP.

Dalam serangkaian wawancara radio pagi untuk memaparkan visinya, ia mengaku memiliki rencana jelas untuk mengatasi inflasi tahunan yang mencapai 140 persen dan tingkat kemiskinan sebesar 40 persen.

Selama kampanye, Milei bersumpah menaikkan nilai tukar peso yang melemah terhadap dollar AS dan menyelesaikan persoalan bank sentral yang ia tuduh memicu inflasi dengan mencetak uang untuk membiayai pengeluaran berlebihan pemerintah.

“Bukti empiris dalam kasus Argentina mengatakan bahwa jika Anda mengurangi emisi moneter saat ini, dibutuhkan waktu 18 sampai 24 bulan untuk menghancurkan (inflasi),” katanya.

Mengenai rencana mereformasi pemerintahan, Milei menyebut segala sesuatu yang dipegang sektor swasta akan tetap di sana, termasuk perusahaan minyak negara YPF dan media pemerintah.

Baca juga: Tinggalkan Dollar AS, Argentina Bayar Impor dari China dengan Yuan

Meski demikian, Milei akan mengupayakan penyelesaian utang yang diterbitkan Bank Sentral terlebih dahulu.

“Jika masalah Bank Sentral tidak diselesaikan, bayangan hiperinflasi akan selalu mengikuti kita,” ujarnya.

Milei pada Senin (20/11/2023) dijadwalkan bertemu Presiden Alberto Fernandez yang mengagumi Eva Peron.

Milei juga berindikasi akan melakukan perjalanan pribadi ke Amerika Serikat dan Israel sebelum resmi menjabat pada 10 Desember 2023.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Eva Peron, Pendorong Hak Politik Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com