BUENOS AIRES, KOMPAS.com - "Legendaris, terhebat, abadi", media-media berita di berbagai negara memberikan puja-puji setelah Lionel Messi membawa Argentina juara Piala Dunia dalam salah satu final paling dramatis sepanjang sejarah.
Kemenangan adu penalti yang mendebarkan atas Perancis memberi La Albiceleste trofi Piala Dunia pertama mereka sejak Diego Maradona melakukannya pada 1986.
Tak pelak, kejayaan itu memicu ledakan kegembiraan di Argentina. Media-media memberi hormat kepada generasi terbaru pahlawan Piala Dunia dan jagoan mereka, Messi.
Foto dirinya mengangkat trofi dan perayaan tim menghiasi situs web berita serta media sosial di Argentina.
Messi bersama Argentina memenangi "final terbesar dalam sejarah", tulis harian La Nacion, sementara Clarin menggambarkannya sebagai pertandingan yang "tak terlupakan".
Beranda harian olahraga Ole diisi dengan kalimat, "Kita juara dunia!"
Final Piala Dunia 2022 dianggap sebagai pertarungan besar antara Messi dan superstar Perancis Kylian Mbappe, dan itu tidak mengecewakan penonton netral.
Messi dua kali mencetak gol dari titik putih untuk membuat Argentina memimpin, sedangkan Mbappe menginspirasi perlawanan Perancis dengan hat-trick untuk menjadikan laga final ditentukan lewat adu penalti.
"Kepala terangkat tinggi," tulis tajuk utama di halaman depan harian olahraga Perancis L'Equipe. Teksnya ditempatkan pada gambar Mbappe memegang penghargaan Sepatu Emas saat dia berjalan melewati trofi Piala Dunia.
"Legendaris," tulis halaman depan harian Liberation dengan foto-foto Messi dan Mbappe, sementara Le Figaro menggambarkan upaya bintang Perancis itu sebagai "heroik".
Baca juga: Argentina Vs Perancis dan Soundtrack Piala Dunia yang Jadi Karya Cipta Paling Indah
Dengan kemenangan Argentina pada Minggu (18/12/2022), perdebatan tentang siapa yang terbaik dalam sejarah olahraga pun cukup banyak selesai.
Di Inggris, The Times mengatakan di halaman depannya bahwa Messi memenangi "pertarungan para maestro modern di final terhebat". Di halaman depan bagian olahraganya, media itu menggambarkannya sebagai, "Yang Terhebat".
The Mirror menyebutnya GOAT (Greatest of All Time/Terhebat Sepanjang Masa), sementara The Sun mengatakan Piala Dunia "Di Tangan Tuhan", merujuk pada gol Maradona melawan Inggris di turnamen 1986.