Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuci Uang Pakai Jasa Pengiriman Uang Australia, Sindikat China Ditangkap

Kompas.com - 26/10/2023, 19:48 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

 SYDNEY, KOMPAS.com - Polisi Australia telah menangkap tujuh anggota sindikat kejahatan terorganisir asal China yang diduga melakukan pencucian uang senilai ratusan juta dollar AS.

Mereka mencuci uang melalui salah satu perusahaan pengiriman uang terbesar di negara tersebut setelah operasi besar-besaran yang melibatkan otoritas keamanan AS.

Polisi mengatakan pada Kamis (25/10/2023) bahwa sindikat kejahatan Long River China diduga melakukan pencucian uang senilai 143 juta dollar AS melalui Changjiang Currency Exchange, salah satu pengirim uang terbesar yang dimiliki secara independen dengan puluhan toko di seluruh negeri, antara tahun 2020 dan 2023.

Baca juga: Petugas Bandara Filipina Tertangkap Kamera Telan Uang Curian Rp4,6 Juta

Dilansir dari Reuters, lebih dari 330 polisi dan spesialis lainnya menangkap tujuh orang yang diduga anggota sindikat, termasuk empat warga negara China, dalam 20 surat perintah penggeledahan di lima negara bagian.

"Sindikat ini beroperasi di depan mata dengan etalase toko yang mencolok di seluruh negeri. Mereka tidak beroperasi dalam bayang-bayang seperti organisasi pencucian uang lainnya," kata Asisten Komandan Komando Timur Polisi Federal Australia Stephen Dametto.

Kecurigaan para penyelidik pertama kali muncul ketika bursa ini membuka cabang-cabang baru meskipun pandemi. Padahal, banyak turis internasional dan pelanggan pelajar telah kembali ke negara asal mereka.

Penyelidikan resmi, dengan nama sandi Operasi Avarus-Nightwolf dimulai pada Agustus 2022 dengan bantuan enam lembaga lain, termasuk Investigasi Keamanan Dalam Negeri Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS.

Polisi menuduh sindikat tersebut menyamarkan hasil penipuan dunia maya, perdagangan barang terlarang, dan kejahatan lainnya dalam transaksi harian bursa yang sebagian besar sah, yang nilainya mencapai 100 juta dollar AS.

Hasil transaksi tersebut diduga mendanai gaya hidup mewah seperti restoran mahal, jet pribadi, dan rumah mewah, yang bernilai lebih dari 10 juta dollar Australia.

Polisi telah mengkarantina lebih dari 50 juta dollar Austrlia dalam bentuk aset.

Baca juga: Duduk di Sebelah Anjing Kentut Selama Penerbangan, Pasangan Ini Tuntut Pengembalian Uang

Polisi juga menduga sindikat ini telah membeli paspor palsu, masing-masing seharga 200.000 dollar Australia, untuk berjaga-jaga jika para anggotanya harus melarikan diri dari Australia.

Ketujuh orang yang ditangkap, yang berusia antara 35 hingga 40 tahun, akan hadir di pengadilan Melbourne pada Kamis (26/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com