OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Selasa (17/10/2023) menyebut ada peningkatan antisemitisme yang nyata di Kanada.
Ini terjadi setelah serangan kelompok Palestina Hamas terhadap Israel dan serangan udara mematikan Israel di Gaza.
"Sejak konflik ini pecah, telah terjadi peningkatan antisemitisme yang sangat menakutkan di dalam negeri," kata Trudeau dalam sebuah konferensi tentang memerangi antisemitisme, dilansir dari Reuters.
Baca juga: 5 Tahun Diterapkan, Ini Dampak Legalisasi Ganja di Kanada
"Bahkan sebelum konflik yang sedang berlangsung, telah terjadi peningkatan antisemitisme yang stabil," tambahnya.
Trudeau menyebutkan ada laporan-laporan mengenai kemungkinan kejahatan kebencian di sebuah sekolah menengah Yahudi di Toronto minggu lalu.
Ada pula ketakutan di antara beberapa pengunjung sinagog karena kemungkinan diserang.
Retorika online yang memanas juga jadi contoh meningkatnya antisemitisme di Kanada.
Polisi di Toronto, kota terbesar di Kanada, mengatakan bahwa mereka menangkap tiga orang pekan lalu setelah mereka membuat ancaman di Akademi Ibrani Komunitas.
Polisi telah meningkatkan patroli di pusat-pusat kebudayaan Yahudi dan sinagog serta masjid-masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya.
Perdana Menteri Kanada juga mengutuk Hamas dan mengatakan bahwa ia mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, sambil menarik garis tegas antara Hamas dan suara-suara pro-Palestina.
Baca juga: Hubungan Kedua Negara Buruk, Kampus di Kanada Tak Mau Kehilangan Mahasiswa India
"Hamas tidak mewakili rakyat Palestina, atau aspirasi mereka yang sah. Mereka tidak berbicara atas nama komunitas Muslim atau Arab, dan mereka tidak mewakili masa depan yang lebih baik yang layak didapatkan oleh warga Palestina atau anak-anak mereka," kata Trudeau.
Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel selatan menewaskan 1.300 orang, dan sekitar 200 orang dibawa ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas sebagai sandera.
Baca juga: Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit
Sejak saat itu, Israel telah membombardir Gaza di mana pihak berwenang kesehatan mengatakan sedikitnya 3.000 orang telah terbunuh.
Sebuah serangan di sebuah rumah sakit juga menewaskan 500 orang Palestina, dan para pejabat Israel dan Palestina saling menyalahkan satu sama lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.