Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Kanada yang Bunuh Keluarga Muslim Terpapar Supremasi Kulit Putih

Kompas.com - 12/09/2023, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

OTTAWA, KOMPAS.com - Pria yang dituduh membunuh empat anggota keluarga Muslim di Meksiko dimotivasi keyakinan nasionalis kulit putih dan mengaku ingin melakukan tindakan terorisme.

Ini disampaikan jaksa penuntut, dalam pernyataan pembukaan sidang pembunuhan yang disaksikan secara ketat yang dapat mengubah cara Kanada mengadili ekstremisme sayap kanan.

Dilansir dari Guardian, Nathaniel Veltman, 22 tahun, menghadapi empat dakwaan pembunuhan dan satu dakwaan percobaan pembunuhan setelah mengemudikan truknya menabrak lima anggota keluarga Afzaal ketika mereka sedang berjalan-jalan di London, Ontario, pada malam hari tanggal 6 Juni 2021.

Baca juga: Joe Biden: Supremasi Kulit Putih adalah Racun

Veltman mengatakan kepada polisi bahwa dia membunuh empat anggota keluarga Afzaal, tetapi dia mengaku tidak bersalah atas empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu dakwaan percobaan pembunuhan.

Dia juga menghadapi dakwaan terorisme.

Salman Afzaal, 46 tahun, istrinya Madiha Salman, 44 tahun, anak perempuan mereka yang berusia 15 tahun, Yumna, dan neneknya yang berusia 74 tahun, Talat Afzaal, semuanya terbunuh dalam serangan tersebut.

Anak laki-laki pasangan ini yang berusia sembilan tahun juga terluka parah, namun selamat.

Berbicara kepada juri di kota Windsor, Ontario, jaksa penuntut Sarah Shaikh mengatakan bahwa Veltman telah merencanakan serangannya selama tiga bulan sebelum mengemudikan truk Dodge Ram-nya langsung ke arah keluarga tersebut.

Shaikh menuduh pria tersebut mengemudikan truknya dengan menginjak pedal gas, melaju melewati trotoar, menabrak para korbannya karena mereka adalah Muslim.

Veltman, seorang peternak telur dari kota Strathroy, diduga membeli kendaraan tersebut dua minggu sebelumnya.

Baca juga: Bahaya Ideologi Supremasi Kulit Putih di AS, Benarkah Bangkit Kembali?

Jaksa penuntut mengatakan bahwa Veltman kemudian mengatakan kepada para detektif bahwa ia meninggalkan rumahnya pada hari serangan untuk mencari Muslim untuk dibunuh.

Ia mengaku terinspirasi penembakan di Christchurch pada tahun 2019 yang menewaskan 51 orang.

Dia telah menulis sebuah manifesto yang disebut "Kebangkitan Kulit Putih" dan mengidentifikasi dirinya sebagai seorang nasionalis kulit putih.

Polisi menemukan dua versi dokumen di komputernya saat menggeledah rumahnya.

Baca juga: Terobosan PM Baru Inggris Liz Truss, Tunjuk Orang Non-Kulit Putih di Posisi Teratas Kabinet

"Saya tidak menyesali apa yang saya lakukan. Saya mengakui bahwa itu adalah terorisme. Ini bermotif politik, 100 persen," katanya kepada para detektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com