Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Buffalo: Biden Desak Semua Orang AS Tolak Gagasan Supremasi Kulit Putih

Kompas.com - 19/05/2022, 10:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

BUFFALO, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta semua orang AS menolak gagasan supremasi kulit putih, setelah penembakan massal "bermotivasi rasial" di sebuah supermarket AS.

Presiden AS dan ibu negara memberi penghormatan di sebuah peringatan darurat, setelah serangan mematikan yang menewaskan 10 orang di dalam dan sekitar toko di kota Buffalo.

Baca juga: Penembakan Massal di Buffalo AS, 10 Orang Tewas, Diduga Bermotif Rasial

Biden dan istrinya Jill bertemu keluarga dari 10 korban yang semuanya berkulit hitam, serta responden pertama dan pejabat setempat.

Keduanya meletakkan buket bunga di peringatan bunga, lilin, dan pesan belasungkawa, di luar toko Tops di negara bagian New York.

Tiga orang lainnya terluka dalam penembakan massal di AS Sabtu (14/5/2022), yang menurut polisi "bermotivasi rasial".

Dalam pidatonya di Buffalo, Biden mengutuk ide supremasi kulit putih, dengan mengatakan: "Di Amerika, kejahatan tidak akan menang, saya berjanji kepada Anda. Kebencian tidak akan menang, supremasi kulit putih tidak akan menjadi pemenang."

"Sekarang adalah waktunya bagi orang-orang dari semua ras, dari setiap latar belakang, untuk berbicara sebagai mayoritas di Amerika dan menolak supremasi kulit putih," tambahnya sebagaimana dilansir Sky News pada Rabu (18/5/2022).

Presiden ke-46 AS itu juga merujuk pada penembakan massal dalam beberapa tahun terakhir di Charleston di Carolina Selatan, El Paso di Texas, Pittsburgh di Pennsylvania, serta minggu lalu di Dallas.

Baca juga: Tersangka Penembakan Massal Bermotif Rasialis Undang Orang untuk Tinjau Rencana Serangannya

"Tindakan yang kami lihat dalam serangan penuh kebencian ini mewakili pandangan minoritas yang penuh kebencian. Kami tidak dapat membiarkan mereka mendistorsi Amerika, Amerika yang sebenarnya. Kami tidak dapat membiarkan mereka menghancurkan jiwa bangsa."

Pada Sabtu (14/5/2022), seorang pria muda yang bersenjatakan senapan serbu menargetkan orang kulit hitam dalam serangan bermotif rasial paling mematikan di AS sejak Biden menjabat pada 2021.

Pihak berwenang menyebut penembakan itu sebagai tindakan "ekstremisme kekerasan" yang dimotivasi oleh kebencian rasial.

Biden mengatakan pria bersenjata itu didorong oleh “kebencian politik” dari media dan internet, yang meradikalisasi orang-orang emosional yang terasing, hilang, dan terisolasi, sehingga memiliki keyakinan palsu bahwa mereka akan digantikan ... oleh orang-orang yang tidak terlihat seperti mereka".

Baca juga: Penembakan Massal di Gereja California AS, Pelaku Tembak Jemaat Lansia, Insiden Kedua Minggu Ini

Teori penggantian (Replacement theory) yang dimiliki tersangka adalah ideologi rasisme yang menuduh orang kulit putih sengaja "digantikan" melalui imigrasi.

Tersangka supremasi kulit putih Payton Gendron, 18 tahun, ditangkap di supermarket dan didakwa melakukan pembunuhan. Dia telah mengaku tidak bersalah.

Sebelum penembakan, Gendron dilaporkan telah mengunggah kecaman online yang penuh dengan rasisme dan antisemitisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com