Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara Afrika Tertarik Produksi Senjata-senjata Afrika

Kompas.com - 30/09/2023, 19:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, negara-negara Afrika tertarik memproduksi senjata Ukraina, tidak hanya membelinya.

Kuleba mengungkapkannya dalam Forum Industri Pertahanan Internasional yang pertama di Kyiv.

Para pejabat lebih dari 30 negara dan 250 perusahaan pertahanan berkumpul dalam forum tersebut, yang diadakan ketika Ukraina berupaya menarik produsen senjata guna meningkatkan industri senjata dalam negerinya.

 

“Afrika adalah salah satu pasar terbesar bagi produk militer Ukraina sebelum pecahnya perang skala penuh,” kata Kuleba dalam diskusi panel yang diadakan secara tertutup, dikutip dari kantor berita AFP pada Sabtu (30/9/2023).

Dia mengatakan, meskipun Ukraina saat ini tidak dapat menjual senjata apa pun ke Afrika, negara-negara Afrika tertarik memproduksi senjata dan amunisi Ukraina di wilayah mereka sendiri.

“Hal ini berasal dari pemahaman mitra Afrika bahwa senjata Ukraina memiliki kualitas yang sangat tinggi, dan mereka memahami kami sebagai mitra,” kata Kuleba.

Kyiv sangat bergantung pada bantuan Barat sejak Rusia menginvasi tahun lalu, namun semakin berupaya meningkatkan industri senjatanya sendiri di tengah kekhawatiran akan berkurangnya dukungan dari sekutunya.

Mereka berupaya mendapatkan kembali wilayah yang diduduki pada Juni, tetapi mengakui kemajuan yang lambat ketika pasukannya menghadapi garis pertahanan Rusia yang dijaga ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com