Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Kompas.com - 28/09/2023, 17:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel membuka kembali titik-titik penyeberangan dengan Gaza pada Kamis (28/9/2023).

Hal ini memungkinkan ribuan pekerja Palestina pergi ke tempat kerja mereka di Israel dan Tepi Barat, setelah hampir dua minggu penutupan yang dipicu protes kekerasan di sepanjang perbatasan.

Sekitar 18.000 warga Gaza memiliki izin dari pihak berwenang Israel untuk bekerja di luar daerah kantong yang diblokade, memberikan suntikan uang tunai sebesar sekitar 2 juta dollar AS per hari untuk ekonomi wilayah yang miskin tersebut.

Baca juga: Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Dilansir dari Reuters, langkah ini dilakukan di tengah upaya internasional yang ditingkatkan oleh Mesir dan PBb untuk meredakan ketegangan dan mencegah babak baru konflik bersenjata di daerah kantong tersebut.

Selama sekitar dua minggu, para pemrotes yang melemparkan batu dan alat peledak telah berhadapan dengan tentara Israel yang membalas dengan tembakan, menewaskan setidaknya satu orang dan melukai puluhan lainnya.

Protes pada hari sebelumnya tidak terlalu intens, begitu pula dengan tanggapan Israel.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui upaya mediasi mengatakan kepada Reuters bahwa perkembangan tersebut terjadi atas permintaan para mediator untuk meredakan ketegangan.

Putus asa untuk kembali bekerja, para pekerja mulai berbondong-bondong ke sisi Palestina di perlintasan segera setelah Israel membuat pengumuman pada Rabu (27/9/2023) malam.

"Kami ingin bekerja dan mencari nafkah untuk anak-anak kami karena situasinya terlalu buruk bagi kami selama dua minggu terakhir," kata Khaled Zurub, 57 tahun, yang bekerja di bidang konstruksi di Israel.

Baca juga: Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Cogat, badan Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina, mengatakan bahwa penilaian keamanan akan menentukan apakah perbatasan akan tetap dibuka.

Hazem Qassem, juru bicara kelompok Islamis Hamas bersenjata yang memerintah Gaza dan menentang kesepakatan damai dengan Israel, mengatakan bahwa Israel terus menerus melanggar hak fundamental warga Gaza untuk bebas bergerak dengan penutupan perbatasan yang berulang kali dan blokade Gaza.

Israel memblokir banyak barang yang masuk ke Gaza dengan dukungan Mesir, dengan alasan keamanan, dan juga berhak membatasi ekspor.

Baca juga: Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Menurut angka IMF, pendapatan per kapita di Gaza hanya seperempat dari pendapatan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Bank Dunia mengatakan bahwa tingkat pengangguran di Gaza hampir mencapai 50
persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com