Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2023, 15:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang tentara Amerika yang secara ilegal masuk ke Korea Utara pada Juli lalu kini berada dalam tahanan Amerika, kata para pejabat AS, Rabu (27/9/2023).

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan, Travis King, prajurit dua Angkatan Darat, dipindahkan dari Korea Utara ke China dengan bantuan Pemerintah Swedia.

Pejabat itu mengatakan, Amerika kemudian menerima King di China dan membawanya pulang.

Baca juga: Tentara AS yang Kabur ke Korut Disebut Dipakai jadi Alat Propaganda

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Swedia atas peran diplomatiknya sebagai kekuatan pelindung bagi Amerika Serikat di DPRK dan Pemerintah Republik Rakyat China atas bantuannya dalam memfasilitasi pemindahan Prajurit King,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dalam pernyataan pada Rabu.

DPRK adalah singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea.

Sekretaris Pers Pentagon Brigjen Pat Ryder menghargai kerja keras personel di Angkatan Darat, Pasukan Amerika Serikat di Korea, dan seluruh Departemen Pertahanan untuk membawa pulang Prajurit King.

Tidak ada konsesi yang diberikan kepada Korea Utara untuk pembebasan ini, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada VOA dalam penjelasan kepada wartawan, Rabu.

“Kami akan berfokus dalama beberapa minggu ke depan selama diperlukan untuk membuat King berada dalam kondisi yang baik--dengan pijakan yang kokoh. Dan kemudian kami akan menangani tindakan administratif apa pun yang mungkin terjadi setelah proses reintegrasi,” kata pejabat itu.

Sebelumnya Korea Utara mengatakan, pihaknya mengusir King setelah menyelesaikan penyelidikan akhir terhadapnya.

Ia dibawa oleh tentara Korea Utara pada Juli lalu setelah menerobos perbatasan Korea yang dijaga ketat oleh militer.

Baca juga: KCNA: Tentara AS Kabur ke Korut karena Masalah Rasisme

King menghadapi sanksi pemecatan dari Angkatan Darat AS pada waktu ia kembali ke pangkalannya di Fort Bliss, Texas, setelah menjalani hukuman penjara di Korea Selatan atas tuduhan penyerangan.

Ia seharusnya naik pesawat kembali ke AS pada 17 Juli ketika ia menyelinap keluar dari bandara dan mengikuti tur sipil di kompleks perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan sehari kemudian.

King dibawa oleh tentara Korea Utara yang sedang bertugas di Area Keamanan Bersama, lapor kantor berita resmi Korea Utara KCNA, sewaktu tentara berpakaian preman “dengan sengaja menyusup ke area di sisi Korea Utara yang terletak di antara ruangan untuk kontak militer Korea Utara-AS dan kamar kecil para petugas keamanan di Garis Demarkasi Militer.”

KCNA pada Rabu mengatakan, King telah memendam perasaan dendam atas perlakuan tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di dalam militer AS.

KCNA menambahkan, temuan sementara Korea Utara mendapati bahwa King ingin berlindung di Korea Utara atau tempat lain karena alasan yang sama.

Garis Demarkasi Militer adalah perbatasan resmi yang memisahkan kedua Korea, yang ditetapkan berdasarkan gencatan senjata yang menghentikan Perang Korea 1950-1953, yang secara teknis masih berlangsung karena belum berakhir secara resmi dan belum ada perjanjian damai.

Baca juga: Korea Utara Diam soal Penahanan Tentara AS yang Lintasi Perbatasan

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Tentara AS Travis King Dalam Tahanan AS Setelah Kabur ke Korut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Global
Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Global
AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Global
Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Global
Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Global
AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

Global
Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Global
Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Global
[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

Global
Austria Akhiri Penangguhan Bantuan untuk Palestina

Austria Akhiri Penangguhan Bantuan untuk Palestina

Global
Retno Marsudi: Relawan WNI dari MER-C Berhasil Dievakuasi dari Gaza

Retno Marsudi: Relawan WNI dari MER-C Berhasil Dievakuasi dari Gaza

Global
AS, Korea Selatan, dan Jepang Sepakati Inisiatif Baru, Hadapi Ancaman Siber Korea Utara

AS, Korea Selatan, dan Jepang Sepakati Inisiatif Baru, Hadapi Ancaman Siber Korea Utara

Global
Jelang Pemilu, Taiwan Laporkan Aktivitas Militer China Dekat Selat Taiwan

Jelang Pemilu, Taiwan Laporkan Aktivitas Militer China Dekat Selat Taiwan

Global
Dampak Penting Perjanjian Bebas Visa Singapura dan China

Dampak Penting Perjanjian Bebas Visa Singapura dan China

Global
Presiden Palestina: Perang Gaza Harus Diakhiri, Konferensi Perdamaian Harus Digelar

Presiden Palestina: Perang Gaza Harus Diakhiri, Konferensi Perdamaian Harus Digelar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com