YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel berada di titik puncak untuk menjalin hubungan diplomatik formal dengan Arab Saudi.
Kedua negara itu telah menyelesaikan perjanjian perdamaian yang ditengahi AS.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Majelis Umum PBB (UNGA) di New York, Jumat (21/9/2023).
Baca juga: Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina
"Perdamaian antara Israel dan Arab Saudi akan benar-benar menciptakan Timur Tengah yang baru," katanya, dilansir dari DW.
Saat ini, kedua negara tidak memiliki hubungan bilateral resmi, tetapi kedua negara telah bekerja sama secara diam-diam dalam isu-isu keamanan selama beberapa waktu.
Pada Rabu (20/9/2023), Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman juga telah mengkonfirmasi upaya normalisasi hubungan mereka.
Namun, ia menambahkan bahwa kemajuan kesepakatan akan tergantung pada bagaimana Israel akan berurusan dengan Palestina.
Keyakinan Israel untuk mencapai kesepakatan damai dengan Arab Saudi cukup penting mengingat Riyadh dan Washington telah menekankan pentingnya keterlibatan Palestina dalam proses diplomatik.
Netanyahu keberatan dengan desakan untuk mengikutsertakan Palestina.
"Mereka (Palestina) harus menjadi bagian dari proses itu, tetapi mereka tidak boleh memiliki hak veto atas proses tersebut," ujarnya.
Baca juga: PM Israel Minta Elon Musk Batasi Antisemitisme di Twitter
Meskipun Israel telah mempertahankan optimisme terhadap kesepakatan tersebut, ada beberapa hambatan untuk mencapai kesepakatan akhir yang sukses.
Arab Saudi telah menuntut pembentukan negara Palestina yang akan bertentangan dengan sikap pemerintah Netanyahu saat ini mengenai masalah ini.
Saudi juga sedang menegosiasikan kesepakatan pertahanan dengan AS dan berusaha mengembangkan program nuklir mereka sendiri, yang memicu kekhawatiran akan perlombaan senjata dengan Iran.
Namun Netanyahu tetap optimis, bahkan mengatakan bahwa kesepakatan itu bisa segera terjadi.
"Kami mungkin pada akhirnya akan mencapainya, karena ini masuk akal, tetapi saya pikir jika kami ingin memanfaatkan kesempatan ini, kami harus melakukannya dalam beberapa bulan ke depan," kata Netanyahu kepada stasiun televisi AS, Fox News.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Alasan India Ganti Nama | Delegasi Israel ke Arab Saudi
Dalam pidatonya di UNGA, Netanyahu menggarisbawahi upaya normalisasi negaranya dengan negara-negara lain di Timur Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.