Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2023, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel berada di titik puncak untuk menjalin hubungan diplomatik formal dengan Arab Saudi.

Kedua negara itu telah menyelesaikan perjanjian perdamaian yang ditengahi AS.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Majelis Umum PBB (UNGA) di New York, Jumat (21/9/2023).

Baca juga: Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

"Perdamaian antara Israel dan Arab Saudi akan benar-benar menciptakan Timur Tengah yang baru," katanya, dilansir dari DW.

Saat ini, kedua negara tidak memiliki hubungan bilateral resmi, tetapi kedua negara telah bekerja sama secara diam-diam dalam isu-isu keamanan selama beberapa waktu.

Pada Rabu (20/9/2023), Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman juga telah mengkonfirmasi upaya normalisasi hubungan mereka.

Namun, ia menambahkan bahwa kemajuan kesepakatan akan tergantung pada bagaimana Israel akan berurusan dengan Palestina.

Keyakinan Israel untuk mencapai kesepakatan damai dengan Arab Saudi cukup penting mengingat Riyadh dan Washington telah menekankan pentingnya keterlibatan Palestina dalam proses diplomatik.

Netanyahu keberatan dengan desakan untuk mengikutsertakan Palestina.

"Mereka (Palestina) harus menjadi bagian dari proses itu, tetapi mereka tidak boleh memiliki hak veto atas proses tersebut," ujarnya.

Baca juga: PM Israel Minta Elon Musk Batasi Antisemitisme di Twitter

Meskipun Israel telah mempertahankan optimisme terhadap kesepakatan tersebut, ada beberapa hambatan untuk mencapai kesepakatan akhir yang sukses.

Arab Saudi telah menuntut pembentukan negara Palestina yang akan bertentangan dengan sikap pemerintah Netanyahu saat ini mengenai masalah ini.

Saudi juga sedang menegosiasikan kesepakatan pertahanan dengan AS dan berusaha mengembangkan program nuklir mereka sendiri, yang memicu kekhawatiran akan perlombaan senjata dengan Iran.

Namun Netanyahu tetap optimis, bahkan mengatakan bahwa kesepakatan itu bisa segera terjadi.

"Kami mungkin pada akhirnya akan mencapainya, karena ini masuk akal, tetapi saya pikir jika kami ingin memanfaatkan kesempatan ini, kami harus melakukannya dalam beberapa bulan ke depan," kata Netanyahu kepada stasiun televisi AS, Fox News.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Alasan India Ganti Nama | Delegasi Israel ke Arab Saudi

Dalam pidatonya di UNGA, Netanyahu menggarisbawahi upaya normalisasi negaranya dengan negara-negara lain di Timur Tengah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber DW

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Global
Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Global
Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Global
Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Global
Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Global
Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Internasional
Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Global
Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Global
AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Global
Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Global
Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Global
AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

Global
Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Global
Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Global
[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com