Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Lula Cabut Jaminan Putin Tak Akan Ditangkap jika Hadiri KTT G20 di Brasil

Kompas.com - 11/09/2023, 18:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Senin (11/9/2023), menarik jaminan pribadinya terkait Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan ditangkap jika menghadiri KTT G20 di Rio de Janeiro tahun depan.

Dia mengatakan bahwa hal itu tergantung pada peradilan untuk memutuskan.

Putin melewatkan KTT G20 yahun ini di ibu kota India, New Delhi, untuk menghindari kemungkinan pertentangan politik dan risiko penahanan kriminal di bawah surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Baca juga: Presiden Lula: Putin Tak Akan Ditangkap jika Hadiri KTT G20 di Brasil Tahun Depan

Brasil adalah anggota ICC, namun Presiden Luiz Inacio Lula da Silva telah mengeluarkan pernyataan yang bertentangan pada akhir pekan lalu ketika berbicara jaringan berita India, Firstpost.

"Jika saya adalah presiden Brasil dan jika dia datang ke Brasil, tidak mungkin dia akan ditangkap," ucapnya kala itu.

Dia meralat pernyataannya pada Senin ini.

"Saya tidak tahu apakah pengadilan Brasil akan menahannya. Yang memutuskan adalah pengadilan, bukan pemerintah," kata Lula kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Putin telah melewatkan pertemuan internasional baru-baru ini dan mengirim Menteri Luar Negerinya Sergei Lavrov ke New Delhi untuk menghadiri pertemuan G20 pada tanggal 9-10 September, meskipun India bukan merupakan negara penandatangan ICC.

Pada Maret, ICC mengumumkan surat perintah penangkapan untuk Putin atas tuduhan kejahatan perang karena mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah.

Kremlin menyangkal tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa surat perintah penangkapan terhadap Putin tidak berlaku.

Baca juga: Presiden Lula Terang-terangan Tuding Bolsonaro Persiapkan Kudeta 8 Januari

KTT G20 berikutnya dijadwalkan pada November 2024 di Rio de Janeiro dan Lula mengatakan bahwa ia berharap pada saat itu perang sudah berakhir.

Namun, ia juga mempertanyakan keanggotaan Brasil dalam pengadilan kejahatan perang, dan menambahkan bahwa negara-negara berkembang sering kali menandatangani hal-hal yang merugikan mereka.

"Saya ingin tahu mengapa kita menjadi anggota tetapi tidak Amerika Serikat, tidak Rusia, tidak India, tidak Cina," kata Lula.

"Saya tidak mengatakan bahwa saya akan meninggalkan pengadilan, saya hanya ingin tahu mengapa Brasil menjadi penandatangan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com