Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Kebakaran di Maui Hawaii Capai 99 Orang, Gubernur: Masih Bisa Berlipat Ganda

Kompas.com - 16/08/2023, 09:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MAUI, KOMPAS.com - Korban tewas dalam kebakaran Hawaii naik menjadi 99 dan dapat berlipat ganda dalam 10 hari mendatang.

Hal itu diungkap oleh Gubernur Negara Bagian Hawaii, Josh Green, pada Senin (14/8/2023).

Sementara itu, para petugas pertolongan darurat masih bersusah payah menjelajahi kawasan yang terbakar untuk mencari lebih banyak lagi jasad korban.

Baca juga: Penduduk Maui Hawaii yang Selamat dari Kebakaran: Kami Butuh Bantuan di Sini

Kebakaran besar di Pulau Maui pada pekan lalu menjadi kebakaran hutan di AS yang paling banyak menewaskan korban dalam seabad ini.

Sejauh ini baru seperempat reruntuhan kota Lahaina yang hancur yang dijelajahi untuk mencari korban.

Gubernur Green memastikan akan ada lebih banyak lagi korban, ketika para petugas tanggap darurat dan anjing pelacak mayat bekerja menyusuri ratusan rumah dan kendaraan yang hangus terbakar.

“Ada 99 kematian yang dikukuhkan,” kata dia dalam konferensi pers dua hari lalu, dikutip dari AFP.

Berbicara kepada CNN sebelumnya, Green memperingatkan bahwa selama 10 hari mendatang, jumlah korban tewas dalam kebakaran Hawaii ini akan berlipat ganda.

Kota bersejarah Lahaina di kawasan pesisir hampir hancur seluruhnya akibat kobaran api yang bergerak cepat pekan lalu. Para penyintas mengatakan tidak ada peringatan sebelum kebakaran itu.

Intensitas api dan skala kehancuran membuat identifikasi mayat menjadi sulit. Sejumlah mayat ditemukan telah hancur sewaktu ditemukan petugas.

Baca juga: Korban Tewas Kebakaran di Maui Hawaii Naik Lagi Jadi 93 Orang, Baru 2 yang Diidentifikasi

Baru 3 korban yang diidentifikasi

Kepala Polisi Maui John Pelletier, mengatakan hanya tiga dari 99 korban yang sejauh ini dapat diidentifikasi berdasarkan sidik jari mereka.

Polisi mendorong penduduk yang kehilangan kerabat agar memberikan sampel DNA yang dapat mempercepat proses identifikasi.

Dia menuturkan, sekitar 25 persen Lahaina telah ditelusuri, dan sekitar 90 persen diperkirakan akan selesai ditelusuri akhir pekan ini.

Direktur di Badan Manajemen Darurat Federal AS (FEMA), Jeremy Greenberg, mengatakan kondisi untuk pencarian luar biasa sulit untuk dijalani.

Para pejabat memperingatkan tentang ancaman bangunan yang tidak stabil dan potensi udara yang mengandung bahan kimia beracun di daerah pencarian.

Hingga minggu lalu, kota Lahaina merupakan pusat wisata yang ramai, penuh dengan toko-toko dan restoran.

"Sekarang tidak ada yang bisa dilihat kecuali kehancuran total," kata Gubernur Green, yang telah mengunjungi jalan-jalan yang dipenuhi puing-puing dan abu beberapa kali.

Penyebab kebakaran Hawaii belum dapat dipastikan.

Baca juga: Korban Kebakaran di Maui Hawaii Tak Dapat Peringatan, Tidak Ada Perintah Mengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Eks Bos Kripto Binance Changpeng 'CZ' Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Eks Bos Kripto Binance Changpeng "CZ" Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Global
Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com