Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anna Sandala, Mahasiswa Asal Indonesia Jadi Tim Medis Jambore Pramuka Dunia

Kompas.com - 12/08/2023, 18:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

 

JEOLLA, KOMPAS.com - Jambore Pramuka Dunia ke-25 yang diselenggarakan di Korea Selatan menjadi perbincangan masyarakat dunia beberapa hari terakhir.

Sebab, acara tersebut menoreh banyak cerita kurang sedap baik karena faktor cuaca maupun ketersediaan fasilitas penunjang yang banyak dikeluhkan oleh peserta dari 153 negara.

Sedikitnya ada 1.569 warga Indonesia yang ikut serta dalam Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan kali ini.

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia Ditutup Konser K-Pop, Datangkan NewJeans dan The Boyz

Pemerintah Indonesia pun ikut turun tangan membantu kontingennya yang menghadapi masalah di acara tersebut.

Anna Sandala, Mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang menempuh pendidikan kedokteran di University of Tübingen Jerman, bercerita upaya Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora patut diacungi jempol untuk memastikan seluruh kontingen dari Tanah Air mendapatkan perhatian yang maksimal terkait dengan kesehatan dan kebutuhan seluruh peserta selama kegiatan Jambore.

Anna sendiri tergabung dalam International Service Team, lembaga yang terdiri dari profesional di seluruh dunia untuk membantu penyelenggaraan jambore dunia berjalan dengan baik.

“Ketika issue cuaca yang tidak bersahabat menjadi kendala dalam penyelenggaraan Jambore Dunia ini, Pemerintah Indonesia sangat banyak sekali membantu. Salah satunya, langsung mengirim perwakilan Kemenpora untuk meninjau kesehatan seluruh peserta dan memastikan kebutuhan peserta dari Indonesia sudah terpenuhi dengan baik,” kata Anna, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia di Korsel Habiskan Rp1,34 Triliun, Alokasi Anggaran Dipertanyakan

Bersama puluhan rekan dari seluruh dunia, Anna menjadi perempuan satu-satunya dari Indonesia yang berperan di Medical Service Center.

Mereka yang bertanggung jawab untuk memonitoring dan menjaga kesehatan seluruh peserta jambore yang berjumlah 43.000 peserta dari seluruh dunia.

Meskipun dihantui oleh cuaca panas mencapai 38-40 derajat Ccelcius, kontingen Indonesia yang berjumlah 1.569 peserta tetap solid dan bersemangat.

“Seluruh peserta tetap bersemangat mengikuti kegiatan empat tahunan ini,” imbuh Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi selaku Ketua Kontingen Indonesia di Jambore Dunia ke 25 di Korea Selatan.

Hal tersebut diamini oleh Anna yang turut mengawal kesehatan seluruh peserta dari Indonesia bersama dengan tiga dokter dan satu perawat dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Dari total 1.569 peserta, beberapa peserta mengalami non serious illness. Satu orang peserta mengalami gangguan cukup berat karena mengidap Pneumonia yang sudah diderita sebelum mengikuti jambore dunia. Peserta itu segera di larikan ke rumah sakit setempat dan mendapatkan pelayanan yang sangat memadai,” jelas Anna Sandala yang berasal dari Sulawesi dan sudah menempuh pendidikan di luar Indonesia sejak tahun 2017.

Baca juga: Deretan Masalah yang Terungkap Saat Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com