Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi di Afghanistan Dilarang Angkut Penumpang Perempuan Tanpa Burka

Kompas.com - 30/07/2023, 11:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

KABUL, KOMPAS.com - Fereydun, seorang pengemudi becak motor dari Herat di Afghanistan barat, tidak lagi mengangkut perempuan. Jika dia membawa perempuan yang tidak mengenakan penutup seluruh tubuh, dia akan dipukuli oleh Taliban dan kendaraannya akan disita.

Dilansir dari DW, dia sudah sering menyaksikan perempuan dipermalukan.

Taliban telah beberapa kali menghentikannya dan menarik perempuan yang tidak mengenakan burka keluar dari kendaraan untuk memaki dan meneriaki mereka.

Baca juga: Perintah Taliban, Hari Ini Batas Akhir Penutupan 12.000 Salon di Afghanistan

Fereydun mengatakan bahwa ia juga pernah dihukum.

Hampir dua tahun sejak kelompok militan Islamis Taliban merebut kekuasaan ketika NATO menarik diri, perempuan di Afghanistan masih menolak perintah.

Banyak yang menolak mengenakan burka dan masih berjalan di jalanan dengan wajah terbuka.

Tahun lalu, pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzada memerintahkan perempuan untuk menyembunyikan wajah mereka sepenuhnya di depan umum karena hal ini merupakan tradisi dan rasa hormat, menurut dekrit yang dikeluarkan pada Mei 2022.

Ketika Taliban berkuasa pada Agustus 2021, mereka berjanji untuk menghormati hak-hak perempuan.

Sejak saat itu, perempuan telah disingkirkan dari sebagian besar profesi dan dilarang masuk ke universitas atau institusi pendidikan tinggi. Baru-baru ini, salon kecantikan dilarang. Bagi perempuan yang masih berani menunjukkan wajahnya, tekanan semakin meningkat.

 

Saksi mata di Afghanistan melaporkan bahwa Kementerian Taliban untuk Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Keburukan telah menempatkan polisi moralitas di seluruh kota besar.

Baca juga: Tanggapan Kemenlu RI soal Kabar Taliban ke Jakarta

Di antaranya, kementerian tersebut telah menetapkan bahwa pengemudi taksi, becak, dan kendaraan penumpang lainnya tidak boleh lagi mengangkut perempuan yang tidak mengenakan jilbab di dalam kota.

"Ketika wanita bepergian, mereka harus ditemani oleh seorang pria," ujar Akif Mohajer, perwakilan dari Kementerian Kebajikan dan Kebajikan, kepada media. 

Ketika mereka bepergian di dalam kota, tidak ada pria yang diperbolehkan duduk di samping mereka dan mereka harus mengenakan hijab penuh. Tidak masalah apakah mereka mengenakan cadar atau tidak, hijab mereka harus sepenuhnya Islami," tambahnya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Taliban Kunjungan Tak Resmi ke Indonesia | AS Tanggapi Menlu China Hilang

Apa yang dimaksud dengan hijab Islam penuh tampaknya tidak didefinisikan dengan jelas.

Dina, seorang wanita dari Herat, mengatakan bahwa ia telah beberapa kali diturunkan dari becak dan dihina karena mengenakan mantel panjang dan jilbab, bukannya penutup seluruh tubuh.

Halaman:

Terkini Lainnya

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com