Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Kian Meningkat, Presiden Israel Imbau Rekonsiliasi

Kompas.com - 28/07/2023, 10:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Presiden Israel mendesak kedua belah pihak yang bertikai terkait upaya perombakan peradilan untuk menahan diri dari kekerasan, menggunakan kesempatan puasa Yahudi pada hari Kamis (27/7/2023) untuk menyerukan rekonsiliasi.

Hal ini direspons oleh para pemrotes yang terus bersumpah akan melakukan lebih banyak demonstrasi.

Rencana yang sedang diupayakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahan sayap kanannya telah memicu protes berbulan-bulan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Parlemen Israel Setujui Reformasi Sistem Peradilan di Tengah Protes Besar-besaran

Ha ini, seperti dilansir dari Reuters, membuka perpecahan yang mendalam dalam masyarakat Israel, dan merenggangkan kesetiaan beberapa tentara cadangan.

Kini memasuki bulan ketujuh, krisis kian meningkat setelah parlemen meloloskan perubahan pertama, memangkas kekuasaan Mahkamah Agung untuk mengesampingkan tindakan pemerintah dan meningkatkan kekhawatiran akan integritas demokrasi Israel.

Demonstrasi yang mendukung dan menentang perombakan peradilan ditunda selama Tisha B'av, hari puasa untuk memperingati penghancuran dua kuil Yahudi kuno di Yerusalem yang dituding sebagai pertikaian yang tidak perlu.

"Saya mengimbau semua orang. Bahkan ketika kekacauan memuncak, harus menjaga batas-batas perselisihan dan menahan diri dari kekerasan dan tindakan yang tidak dapat diubah," kata Presiden Isaac Herzog, yang sebagian besar memainkan peran seremonial, di Facebook.

Kelompok-kelompok pengawas politik telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk membatalkan undang-undang baru yang diberlakukan oleh koalisi nasionalis-religius Netanyahu, yang memicu pertikaian.

Pertikaian hukum akan dimulai pekan mendatang, ketika pengadilan tinggi akan mendengar banding terhadap undang-undang koalisi yang disahkan pada bulan Maret, yang membatasi syarat-syarat untuk mencopot perdana menteri dari jabatannya.

Sementara itu, para pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka akan kembali berunjuk rasa ketika puasa berakhir saat matahari terbenam.

Baca juga: Israel Serang Jenin, Menlu Cohen: Kami Tak Perangi Warga Palestina

Mereka menuduh Netanyahu berupaya mengekang independensi pengadilan, bahkan ketika ia menyatakan dirinya tidak bersalah dalam persidangan kasus korupsi, dan secara sepihak mengubah sistem peradilan yang merugikan kaum liberal sekuler yang dulunya dominan.

Netanyahu mengatakan bahwa reformasi tersebut akan menyeimbangkan cabang-cabang pemerintahan.

Dia menganggap protes tersebut sebagai upaya untuk menggagalkan mandat demokrasinya.

Baca juga: Sejarah Kamp Jenin dan Kenapa Diserang Israel

"Ada jalan tengah di sana dan saya harap kita dapat mencapainya," katanya dalam sebuah wawancara dengan Good Morning America di ABC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com