Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Kemenlu RI soal Kabar Taliban ke Jakarta

Kompas.com - 27/07/2023, 14:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Eva Mazrieva/VOA Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan dikabarkan datang ke Jakarta awal Juli lalu.

Kantor berita AFP dan Nikkei Asia melaporkan kedatangan delegasi di tingkat menengah itu “bertujuan untuk memulihkan hubungan antara Afghanistan dan negara-negara Muslim di dunia.” Tidak ada rincian lain mengenai hal ini.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah kepada VOA pada Rabu (26/7/2023) menegaskan, kelompok Taliban itu “datang untuk internal dengan perwakilan Afghanistan di Jakarta.”

Baca juga: Anggota Taliban Lakukan Kunjungan Tak Resmi ke Indonesia pada Awal Juli 2023

Ia menggarisbawahi bahwa “sifat kunjungan itu informal” sehingga “tidak ada pertemuan apa pun dengan pihak pemerintah atau Kementerian Luar Negeri.”

Meskipun sifat kunjungan itu informal, pihak Kementerian Luar Negeri mengetahui kedatangan beberapa anggota kelompok itu karena mengajukan permohonan visa secara resmi.

Indonesia tetap tegaskan tiga poin utama pada Afghanistan

Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa sikap Indonesia terhadap Taliban masih seperti yang ditegaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika berbicara di DPR pada 2 September 2021, seminggu setelah bertemu dengan perwakilan Taliban di Doha, Qatar pada 26 Agustus.

Pertemuan di Doha itu juga hanya berselang satu minggu setelah Taliban merebut kembali kekuasaan di Afghanistan setelah mundurnya pasukan koalisi pimpinan Amerika setelah perang selama hampir dua dekade.

Ketika berbicara di DPR, Retno menegaskan bahwa “satu-satunya keinginan Indonesia adalah melihat Afghanistan damai, stabil, dan makmur.”

Menurut Retno, ada tiga poin yang disampaikan pemerintah Indonesia dalam pertemuan di Doha itu, yaitu pentingnya pembentukan pemerintah yang inklusif, jaminan untuk tidak menjadikan Afghanistan sebagai tempat latihan dan persembunyian kelompok teroris yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas kawasan, serta penghormatan terhadap hak-hak perempuan.

Ketiga poin ini disampaikan kembali oleh Retno ketika bertemu perwakilan Taliban-Afghanistan Amir Khan Muttaqi di Islamabad, Pakistan pada 18 Desember 2021.

“Bertemu dengan Wakil Taliban Amir Khan Muttaqi di Islamabad dan membahas situasi kemanusiaan, pendidikan dan pemberdayaan perempuan,” cuit Retno di Twitter ketika itu.

Pertemuan dengan perwakilan Taliban-Afghanistan itu merupakan salah satu pertemuan yang diikuti Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, selain pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Qatar Khalid bin Khalifa bin Abdulaziz Al Thani, dan Utusan Khusus Presiden Amerika untuk Urusan Afghanistan.

Baca juga: Dampak Larangan Salon di Afghanistan oleh Taliban

Afghanistan terpuruk dalam kemiskinan

Perekonomian Afghanistan ambruk seiring pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada pertengahan Agustus 2021. Sejak saat itu warga Afghanistan sangat bergantung pada badan-badan bantuan internasional untuk mendapatkan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan.

Tetapi distribusi bantuan ini mengalami hambatan besar ketika Taliban akhir tahun lalu memberlakukan aturan baru yang melarang seluruh perempuan bekerja di LSM dalam dan luar Afghanistan, termasuk badan-badan bantuan internasional.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com