Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Australia Tak Diizinkan Miliki Pin Perak dari Presiden Jokowi

Kompas.com - 16/06/2023, 16:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

SYDNEY, KOMPAS.com - Sebuah peniti perak dari Presiden Indonesia Joko Widodo, sebuah buku dari presenter ABC, sekotak cokelat Estonia, lima serbet berenda rajutan Slovenia, dan berbagai jenis pulpen.

Itulah sebagian kecil dari hadiah yang diberikan kepada staf kantor Perbendaharaan Negara (Treasury) Australia pada tahun lalu.

Hadiah paling bernilai yang dirampas adalah tiket seharga 4.850 dollar Australia untuk Lynn Kelly dari Divisi Kebijakan Penghasilan Pensiun untuk menghadiri konferensi Asosiasi Dana Pensiun Australia (ASFA).

Baca juga: Warganet Korea Selatan Ramai-ramai Dukung Perempuan Indonesia Ini, Tolak Dideportasi

Selebihnya, nilai hadiah yang diterima berkisar antara antara 10 dollar Australia dan 50 dollar Australia.

Hadiah-hadiah yang disebutkan dalam artikel ini didapatkan ABC dari sebuah dokumen yang memuat daftar hadiah yang diterima pejabat dan karyawan Kantor Perbendaharaan Negara, lewat proses 'Freedom of Information' yang berlaku di Australia.

Intinya, di Australia, jika hadiah memiliki nilai yang signifikan maka penerimanya tidak boleh memilikinya.

Peniti perak tak boleh dimiliki

Luke Yeaman adalah wakil sekretaris di kantor Perbendaharaan Negara Australia. Dia harus menyerahkan pin perak yang diberikan kepadanya, tapi harus menyimpan labelnya.Supplied: Treasury Luke Yeaman adalah wakil sekretaris di kantor Perbendaharaan Negara Australia. Dia harus menyerahkan pin perak yang diberikan kepadanya, tapi harus menyimpan labelnya.

Peniti perak dari Presiden Indonesia Joko Widodo diberikan kepada Luke Yeaman dari Kelompok Ekonomi Makro di KTT Ekonomi G20.

Pin, senilai 500 dollar Australia, kini disimpan di lobi, bukan di kerah jas Luke Yeaman.

"CFO menyetujui peniti itu untuk ditampilkan di area eksekutif," kata dokumen tersebut.

Tapi Luke diperbolehkan menyimpan hadiah berupa plakat kaca, tas kulit, pulpen, 'tag' koper, kipas angin dan beberapa tas kopi kecil dari delegasi Indonesia pada pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Bali.

Baca juga: Berniat Batalkan Sewa Tanah Kedubes Baru Rusia, Australia Kalah di Pengadilan

Teladan dari pimpinan

Bos kantor Perbendaharaan Negara Steven Kennedy kemungkinan besar akan menolak segala hadiah.ABC News: Ian Cutmore Bos kantor Perbendaharaan Negara Steven Kennedy kemungkinan besar akan menolak segala hadiah.

Sekretaris Treasury Steven Kennedy tercatat menolak tujuh hadiah dan hanya menyimpan satu dalam tahun keuangan terakhir, dari Juli 2022 hingga Juli 2023.

Dia menyerahkan sebuah pulpen, buku catatan, dan kotak kayu dari Profesor Martin Richardson setelah ia memberikan kuliah di ANU.

"Barang-barang itu ditempatkan di lemari alat-alat tulis untuk digunakan oleh staf," catat dokumen itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com