Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Reza Syariffudin Zaki
Dosen

Dosen Business Law BINUS University

Menakar Bergabungnya Timor Leste di ASEAN

Kompas.com - 30/05/2023, 13:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK meraih kemerdekaannya pada 2002, Timor Leste ingin menjadi anggota ASEAN, tetapi langkahnya sering terjegal oleh berbagai kepentingan.

Pada 2005, Timor Leste bergabung dengan Forum Regional ASEAN dan berharap bisa menjadi anggota ASEAN pada 2010.

Dua tahun kemudian, Presiden Jose Ramos-Horta menyatakan bahwa upaya bergabung ke dalam ASEAN menjadi prioritas utama negaranya dan berharap bisa menjadi anggota pada 2012.

Pada 4 Maret 2011, Timor Leste secara resmi mengajukan permohonannya menjadi anggota ASEAN.

Piagam ASEAN menetapkan bahwa syarat masuk ASEAN setidaknya ada empat, yaitu: lokasi geografis suatu negara berada di Asia Tenggara, mendapat pengakuan oleh negara lain, menyetujui untuk terikat dan mematuhi ketentuan Piagam ASEAN, kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan.

Poin kedua menjadi salah satu hal yang menjegal jalan Timor Leste menjadi anggota ASEAN. Singapura dan beberapa negara menolak Timor Leste masuk ASEAN karena dianggap belum cukup berkembang untuk bergabung.

Pada November 2013, Timor Leste dinyatakan tidak akan siap bergabung dalam waktu dekat karena belum memiliki kedutaan di 10 negara anggota ASEAN.

Pada 2015, syarat tersebut terpenuhi, ketika Timor Leste telah memiliki kedutaan besar di 10 negara anggota ASEAN.

Namun, pada 2016, studi yang dilakukan untuk aksesi keanggotaan ASEAN menemukan bahwa Timor Leste kekurangan sumber daya manusia untuk mengembangkan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Mereka khawatir, penerimaan Timor Leste justru menguras sumber daya ASEAN yang terbatas, akibat membantu kesenjangan pembangunan negara anggotanya.

Singapura juga khawatir bahwa keanggotaan Timor Leste justru menjadi beban keuangan negara itu dan menghambat kemajuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Secara ekonomi, PDB Timor Leste sekitar 1.442 miliar dollar AS, jauh di bawah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Selain masalah tersebut, menjelang kemerdekaannya pada 2002, infrastruktur dan pemerintahan Timor Leste sempat hancur. Timor Leste dapat bangkit secara perlahan berkat bantuan Portugal, Australia, Jepang, dan China.

Pada 11 November 2022, setelah KTT ASEAN ke-40/41 di Phnom Penh, Kamboja, ASEAN sepakat untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11.

Perjalanan panjang Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN akhirnya mendapat kejelasan. Keputusan untuk menerima Timor Leste disampaikan melalui surat pernyataan yang diunggah pada laman resmi ASEAN.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com