Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menakar Bergabungnya Timor Leste di ASEAN

Pada 2005, Timor Leste bergabung dengan Forum Regional ASEAN dan berharap bisa menjadi anggota ASEAN pada 2010.

Dua tahun kemudian, Presiden Jose Ramos-Horta menyatakan bahwa upaya bergabung ke dalam ASEAN menjadi prioritas utama negaranya dan berharap bisa menjadi anggota pada 2012.

Pada 4 Maret 2011, Timor Leste secara resmi mengajukan permohonannya menjadi anggota ASEAN.

Piagam ASEAN menetapkan bahwa syarat masuk ASEAN setidaknya ada empat, yaitu: lokasi geografis suatu negara berada di Asia Tenggara, mendapat pengakuan oleh negara lain, menyetujui untuk terikat dan mematuhi ketentuan Piagam ASEAN, kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan.

Poin kedua menjadi salah satu hal yang menjegal jalan Timor Leste menjadi anggota ASEAN. Singapura dan beberapa negara menolak Timor Leste masuk ASEAN karena dianggap belum cukup berkembang untuk bergabung.

Pada November 2013, Timor Leste dinyatakan tidak akan siap bergabung dalam waktu dekat karena belum memiliki kedutaan di 10 negara anggota ASEAN.

Pada 2015, syarat tersebut terpenuhi, ketika Timor Leste telah memiliki kedutaan besar di 10 negara anggota ASEAN.

Namun, pada 2016, studi yang dilakukan untuk aksesi keanggotaan ASEAN menemukan bahwa Timor Leste kekurangan sumber daya manusia untuk mengembangkan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Mereka khawatir, penerimaan Timor Leste justru menguras sumber daya ASEAN yang terbatas, akibat membantu kesenjangan pembangunan negara anggotanya.

Singapura juga khawatir bahwa keanggotaan Timor Leste justru menjadi beban keuangan negara itu dan menghambat kemajuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Secara ekonomi, PDB Timor Leste sekitar 1.442 miliar dollar AS, jauh di bawah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Selain masalah tersebut, menjelang kemerdekaannya pada 2002, infrastruktur dan pemerintahan Timor Leste sempat hancur. Timor Leste dapat bangkit secara perlahan berkat bantuan Portugal, Australia, Jepang, dan China.

Pada 11 November 2022, setelah KTT ASEAN ke-40/41 di Phnom Penh, Kamboja, ASEAN sepakat untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11.

Perjalanan panjang Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN akhirnya mendapat kejelasan. Keputusan untuk menerima Timor Leste disampaikan melalui surat pernyataan yang diunggah pada laman resmi ASEAN.

Berikut isi pernyataan lengkap para pemimpin ASEAN:

Pada prinsipnya mengakui Timor Leste sebagai anggota ASEAN yang ke-11, memberikan status pengamat kepada Timor Leste dan mengizinkan partisipasinya dalam semua pertemuan ASEAN termasuk di pleno KTT, untuk mempersiapkan jalan menuju keanggotaan penuh Timor Leste, ASEAN akan menyusun roadmap atau peta jalan, yang kemudian akan dilaporkan di KTT ASEAN ke-42 yang diselenggarakan pada 2023. Semua negara anggota ASEAN dan rekan-rekan eksternal harus mendukung penuh Timor Leste untuk menggapai pencapaian-pencapaian melalui bantuan pembangunan kapasitas dan dukungan lain untuk keanggotaan penuh di ASEAN.

Kesebelasan ASEAN

Ibarat tim sepak bola, ASEAN sudah memiliki kesebelasan untuk merumput bersama. Tentu saja ASEAN hari ini berbeda dengan ASEAN beberapa tahun lalu, saat masih ada di bawah bayang-bayang regionalisme Uni Eropa yang terbilang kokoh.

ASEAN hari ini bisa dianggap sebagai regionalisme terbesar di dunia dan memiliki modalitas yang juga begitu besar.

Praktis dengan bergabungnya Timor Leste, maka ASEAN kini memiliki populasi hampir 670 juta jiwa. Ini berarti ASEAN punya potensi jauh lebih besar dalam berbagai bidang, baik ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi nasional, Timor Leste tercatat pada 2019, sebagaimana dilaporkan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1 persen tahun 2020 dan meningkat menjadi 4,9 persen tahun 2021.

Kondisi Covid-19 sempat membuat ekonomi banyak negara melesu, termasuk Timor Leste.

Namun Timor Leste juga masih memiliki hubungan baik dalam bantuan ekonomi dari Indonesia dan Australia. Tahun 2022, ada kenaikan 3 persen pertumbuhan ekonomi Timor Leste dari perdagangan global.

Begitupun pada 2024, ada potensi kenaikan 3 persen pertumbuhan ekonomi Timor Leste.

Posisi Timor Leste strategis untuk penanaman modal asing. Beberapa sektor yang dinilai potensial ialah kesehatan, pendidikan, dan mode.

Negara ini memiliki pertumbuhan masyarakat kelas ekonomi menengah cukup pesat dengan daya beli yang terus meningkat.

Sebagai negara ke-11 yang usia kemerdekaannya termasuk paling muda, tentu saja Timor Leste tetap memiliki potensi besar menjadi key player di ASEAN.

Meningkatnya keanggotaan ASEAN juga termasuk berkontribusi terhadap reputasi ASEAN yang memiliki daya pikat besar dalam membangun ASEAN Way yang inklusif bagi semuanya.

KTT ASEAN 2023 adalah sejarah

Presiden Joko Widodo tahun 2023 dipercaya memimpin KTT ASEAN. Sudah menjadi kebiasaan bagi Presiden Indonesia ini untuk membuat sejarah atau karya monumental pada masa kepemimpinannya.

Kali ini Indonesia yang dinobatkan sebagai tuan rumah tidak segan-segan untuk mendeklarasikan dukungan penuh bergabungnya Timor Leste ke ASEAN.

Sontak Perdana Menteri Timor-Leste Taur Matan Ruak mengucapkan “Terima kasih Indonesia, Terima kasih ASEAN”.

Pertemuan yang dilangsungkan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ini memang tidak kalah menariknya dengan pertemuan di G-20, saat Indonesia juga memimpin selaku tuan rumah di Bali.

Indonesia berhasil mencairkan suasana KTT ASEAN dengan meng-entertain para pemimpin ASEAN untuk melihat potensi pariwisata dan alam Indonesia.

Semoga kesebelasan ASEAN ini bisa mampu menambah gairah ekonomi kawasan yang sedang diuji oleh badai resesi ekonomi yang mencuat belakangan ini.

https://www.kompas.com/global/read/2023/05/30/130000270/menakar-bergabungnya-timor-leste-di-asean

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke