Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Minta Jerman Sediakan Rudal Taurus dengan Jangkauan 500 Km

Kompas.com - 28/05/2023, 12:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Ukraina meminta Jerman menyediakan Taurus, rudal udara-ke-darat yang memiliki jangkaian 500 kilometer, kata Kementerian Pertahanan Jerman pada Sabtu (27/5/2023).

"Kami menerima permintaan dari pihak Ukraina dalam beberapa hari terakhir," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dikutip dari kantor berita AFP.

Permintaan itu keluar saat Ukraina bersiap meluncurkan serangan balasan dalam upaya merebut kembali wilayah-wilayah yang direbut Rusia.

Baca juga: Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Rusia Mulai Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Moskwa menginvasi negara tetangganya pada Februari 2022, memicu konflik terbesar di daratan Eropa sejak Perang Dunia II.

Rudal yang diproduksi perusahaan gabungan Jerman-Swedia yaitu Taurus Systems ini akan membuat Ukraina dapat menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya yang menyuplai senjata ke Ukraina masih berhati-hati dalam memberikan senjata ke Kyiv, karena jika tembakannya dapat mencapai Rusia--negara bersenjata nuklir--maka berpotensi memperluas konflik.

Baca juga:

Jerman sebelumnya dianggap enggan memasok senjata, tetapi sekarang menjadi penyumbang bantuan militer terbesar kedua ke Ukraina setelah AS.

Berlin kini sedang mempersiapkan paket bantuan militer terbesarnya, termasuk sistem anti-rudal, 30 unit tank Leopard 1 tambahan, lebih dari 100 kendaraan tempur lapis baja, dan drone pengintai di atas 200 buah.

Akan tetapi, Jerman masih berhati-hati dalam menyetujui pengiriman jet tempur dan rudal udara-ke-darat.

Baca juga: Pengamat Jelaskan Mengapa Sulit bagi Indonesia Bisa Damaikan Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com