Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bersiap Hadapi Masuknya Ribuan Migran Saat Aturan Era Covid-19 Berakhir

Kompas.com - 10/05/2023, 08:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BROWNSVILLE, KOMPAS.com - Amerika Serikat bersiap menghadapi kedatangan ribuan migran pekan ini, seiring dengan berakhirnya aturan era pandemi Covid-19 yang membuat klaim suaka di perbatasan sulit dipenuhi.

Perpecahan yang mendalam di AS terkait isu imigrasi diperkirakan akan kelihatan menyolok ketika terjadi lonjakan gelombang orang mencoba untuk mendapatkan suaka dengan janji keamanan dan perlindungan kali ini.

Namun, karena gelombang nasionalisme meningkat, membuat sambutan bagi para pemohon suaka kemungkinan menjadi tidak pasti.

Baca juga: Daerah-daerah Pinggiran New York Bertekad Hentikan Bus Bawa Migran

Sebagian migran yang melarikan diri dari gejolak ekonomi dan politik telah tiba, frustrasi oleh kurangnya jalur hukum selama bertahun-tahun, terhimpit di area sempit yang menandai perbatasan sepanjang 3.100 kilometer antara negara terkaya di dunia dan negara tetangganya di sebelah selatan.

Kota El Paso, Brownsville dan Laredo di Texas telah mengumumkan keadaan darurat saat mereka berjuang untuk menangani ratusan orang –kebanyakan dari Amerika Latin, sebagian dari Tiongkok, Rusia dan Turkiye– yang sudah berada di sana.

Di El Paso, orang tidur di jalanan, berlindung dari terik matahari di bawah selimut, atau tidur di atas kardus. Sementara, anak-anak meminta-minta.

Wali Kota El Paso Oscar Leeser mengatakan para pejabatnya bersiap untuk menangani lebih banyak lagi migran pada hari Jumat, berdasarkan apa yang dilihatnya baru-baru dalam kunjungan ke kota tetangga Ciudad Juarez di Meksiko.

“Di jalan-jalan kami memperkirakan antara delapan ribu hingga 10.000 orang,” katanya, dikutip dari AFP.

“Ada karavan yang akan berada di sini mungkin menjelang 11 Mei, jadi saya katakan jumlah sebenarnya yang akan kita tangani nantinya antara 12.000 hingga 15.000 orang,” jelas Wali Kota El Paso.

Baca juga: Italia Umumkan Keadaan Darurat, Kewalahan Dibanjiri Migran

Title 42

Jumlah keseluruhan migran jauh lebih tinggi. Pemerintah AS memperkirakan lebih dari 150.000 migran sekarang menunggu di Meksiko Utara, kata seorang sumber yang mengetahui penilaian tersebut kepada CNN.

Lonjakan diperkirakan seiring dengan berakhirnya Title 42 pada Kamis pukul 23.59 waktu Amerika Timur (10.59 WIB pada Jumat).

Mulai Jumat, para migran sekali lagi dapat mengajukan klaim suaka dan kasus mereka ditangani melalui sistem hukum, sebuah proses yang dapat memakan waktu beberapa tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com