Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kampanye Pilpres di Istanbul, Erdogan Tuding Oposisi Pro-LGBT

Kompas.com - 08/05/2023, 08:41 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turkiye Tayyip Erdogan menuduh oposisi memiliki sikap pro-LGBT saat hadir dalam rapat umum di Istanbul pada Minggu (7/5/2023).

Turkiye memang akan menggelar pemilihan presiden dan parlemen pada 14 Mei.

Sementara, jajak pendapat menunjukkan bahwa Erdogan tengah menghadapi tantangan pemilu terbesarnya dalam dua dekade kekuasaannya.

Baca juga: Telepon Putin, Erdogan Berterima Kasih karena Rusia Bantu Bangun PLTN Pertama Turkiye

Pada rapat umum di Istanbul, Erdogan terlihat berupaya menarik basis pemilih Muslim konservatifnya.

"Partai AK dan partai lain dalam aliansi kami tidak akan pernah pro-LGBT, karena keluarga adalah suci bagi kami. Kami akan mengubur mereka yang pro-LGBT di kotak suara," katanya kepada massa, dikutip dari Reuters.

Erdogan tampak telah memperkuat retorikanya terhadap komunitas LGBT dalam beberapa tahun terakhir.

Dia sering melabeli anggota komunitas LGBT telah melakukan penyimpangan.

Pada Minggu, dia juga menyerang saingan utamanya dalam pemilu, Kemal Kilicdaroglu yang mengepalai aliansi oposisi utama.

"Orang-orang saya tidak akan mengizinkan pemabuk naik panggung. Mr. Kemal, Anda bisa meminumnya dalam tong, tidak ada yang bisa menyembuhkan Anda," kata Erdogan.

"Bangsa saya akan membuat tanggapan yang diperlukan pada 14 Mei. Kami tidak akan membiarkan Kilicdaroglu, yang bergandengan tangan dengan teroris, memecah Tanah Air kami," tambahnya.

Baca juga: Erdogan: Turkiye Tak Tinggal Diam jika Israel Ubah Status Quo Al-Aqsa

Erdogan juga menuduh Kilicdaroglu mendapat dukungan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang, yang telah melancarkan pemberontakan sejak 1980-an yang menewaskan lebih dari 40.000 orang.

PKK dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turkiye, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Oposisi sebelumnya mengecam klaim Erdogan yang menghubungkan mereka dengan teroris sebagai retorika kampanye yang memecah belah dan berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com