Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robot China Temukan Tanda Baru Adanya Air di Mars

Kompas.com - 01/05/2023, 14:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Associated Press/VOA Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - Robot penjelajah China menemukan keberadaan air di Planet Mars yang ditengarai tersebar luas dan masih terhitung baru daripada yang diduga sebelumnya. Temuan itu merupakan hasil pengamatan robot tersebut di bukit pasir Mars.

Temuan itu menyoroti daerah baru yang berpotensi subur di bagian Mars yang bersuhu lebih hangat sehingga kondisinya mungkin cocok untuk kehidupan. Namun dibutuhkan studi lebih lanjut terkait hal tersebut.

Temuan tersebut sangat mengejutkan karena sebelumnya pemimpin misi mengatakan bahwa robot penjelajah Zhurong belum beroperasi sejak hibernasi untuk musim dingin Mars hampir setahun yang lalu.

Baca juga: Wajah Beruang Tertangkap Kamera Berada di Mars, Ini Penjelasannya

Panel surya piranti tersebut kemungkinan besar tertutup debu sehingga mengganggu sumber listriknya dan mungkin menyulitkan Zhurong beroperasi kembali, kata Zhang Rongqiao, kepala perancang misi.

Bulan Mars Deimos terlihat di latar depan.BADAN ANTARIKSA UEA via AP Bulan Mars Deimos terlihat di latar depan.
Sebelum Zhurong terdiam, piranti itu mengamati bukit pasir yang kaya garam dengan retakan dan kerak. Para peneliti berpendapat, kemungkinan robot itu besar bercampur dengan embun beku atau salju pagi yang mencair beberapa ratus ribu tahun yang lalu.

Para peneliti memperkirakan, retakan dan fitur bukit pasir lainnya terbentuk di Utopia Planitia Mars, dataran luas di belahan bumi utara, sekitar 1,4 juta hingga 400.000 tahun yang lalu atau bahkan lebih muda.

Kondisi selama periode itu mirip dengan Mars sekarang, dengan sungai dan danau mengering dan tidak lagi mengalir seperti miliaran tahun sebelumnya.

Mempelajari struktur dan susunan kimia bukit pasir ini dapat memberikan wawasan tentang “kemungkinan aktivitas air” selama periode ini, tulis tim yang berbasis di Beijing dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Science Advances.

"Kami pikir itu bisa menjadi jumlah kecil ... tidak lebih dari lapisan air di permukaan," kata rekan penulis Xiaoguang Qin dari Institut Geologi dan Geofisika dalam email.

Robot penjelajah tidak secara langsung mendeteksi air dalam bentuk es. Namun Qin mengatakan simulasi komputer dan pengamatan oleh pesawat ruang angkasa lain di Mars menunjukkan bahwa bahkan saat ini pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, kondisinya cocok untuk munculnya air.

Yang penting dari penelitian ini adalah seberapa muda bukit pasir itu, kata ilmuwan planet Frederic Schmidt di University of Paris-Saclay, yang bukan bagian dari penelitian.

Baca juga:

Instrumen terlihat di dalam area simulasi lanskap Mars di Mars Dune Alpha, habitat Mars yang disimulasikan NASA di Johnson Space Center di Houston, Texas, AS, 11 April 2023.REUTERS/GO NAKAMURA via VOA INDONESIA Instrumen terlihat di dalam area simulasi lanskap Mars di Mars Dune Alpha, habitat Mars yang disimulasikan NASA di Johnson Space Center di Houston, Texas, AS, 11 April 2023.
Kantung-kantung kecil air dari es atau salju yang mencair, bercampur dengan garam, kemungkinan besar menghasilkan retakan kecil, permukaan berkerak yang keras, partikel lepas dan fitur gundukan lainnya seperti cekungan dan pegunungan, kata para ilmuwan China.

Mereka mengesampingkan angin sebagai penyebab, serta embun beku yang terbuat dari karbon dioksida, yang membentuk sebagian besar atmosfer Mars.

Es Mars telah diamati sejak misi Viking oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) pada 1970-an, tetapi debu tipis es pada pagi hari diperkirakan terjadi di lokasi tertentu dalam kondisi tertentu.

Robot penjelajah Zhurong diluncurkan pada 2020. Perangkat yang beroda enam itu dinamai menurut nama dewa api dalam mitologi Chinak.

Zhurong tiba di Mars pada 2021 dan menghabiskan satu tahun berkeliaran sebelum hibernasi Mei lalu. Penjelajah beroperasi lebih lama dari yang dimaksudkan, menempuh jarak lebih dari 1.921 meter.

Baca juga: Masih Pakai Windows 98, Pesawat Penemu Air di Mars Diperbarui

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Robot Penjelajah China Temukan Tanda Baru Keberadaan Air di Bukit Pasir Mars.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com