Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Punya 550 Anak, Pria Belanda Ini Dilarang Sumbang Sperma Lagi

Kompas.com - 28/04/2023, 21:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

DEN HAAG, KOMPAS.com - Hakim Belanda pada Jumat (28/4/2023) memerintahkan seorang pria untuk berhenti mendonasikan spermanya lagi setelah dia diduga telah memiliki 550 anak di seluruh dunia lewat cara itu.

Pria berusia 41 tahun tersebut diidentifikasi di media Belanda hanya sebagai "Jonathan M.".

Dia diseret ke pengadilan Belanda oleh Yayasan Donorkind, sebuah yayasan yang melindungi hak anak-anak donor, dan ibu dari salah satu anak yang diduga menjadi ayah dari spermanya.

Baca juga: Wamil Rusia yang Diterjunkan dalam Perang Ukraina Dapat Fasilitas Pembekuan Sperma Gratis

Berdasarkan peraturan di Belanda, seorang pria hanya boleh mendonasikan sperma untuk kelahiran 25 bayi atau hanya untuk 12 keluarga.

Sementara, hakim mengatakan Jonathan M. telah membantu menghasilkan antara 550 dan 600 anak sejak dia memulai sebagai donor sperma pada 2007.

"Oleh karena itu, pengadilan melarang terdakwa untuk menyumbangkan spermanya kepada calon orang tua baru setelah putusan ini dikeluarkan," kata hakim Thera Hesselink, dikutip dari AFP.

"Jonathan M. juga tidak boleh menghubungi calon orang tua mana pun dengan maksud dia bersedia menyumbangkan sperma, mengiklankan jasanya kepada calon orang tua atau bergabung dengan organisasi apa pun yang menjalin kontak antara calon orang tua," kata Hesselink dalam putusan tertulis.

Jika melanjutkan aksinya, dia bisa menghadapi denda 100.000 euro (110.000 dollar AS) untuk setiap pelanggaran.

Lebih dari 100 anak dari anak-anak Jonathan M. lahir di klinik Belanda dan lainnya secara pribadi.

Baca juga: Kisah Wanita Hamil dari Sperma Orang Meninggal, Bayi Lahir Sehat

Tetapi, dia kedapatan juga menyumbangkan seperma ke klinik Denmark bernama Cryos, yang kemudian mengirimkan benihnya ke alamat pribadi di berbagai negara.

"Pendonor sengaja memberi informasi yang salah kepada calon orang tua tentang jumlah anak yang telah dia miliki di masa lalu," kata Pengadilan Distrik Den Haag dalam pernyataan terpisah.

"Semua orang tua ini sekarang dihadapkan pada kenyataan bahwa anak-anak dalam keluarga mereka adalah bagian dari jaringan kekerabatan yang besar, dengan ratusan saudara tiri, yang tidak mereka pilih," ungkap mereka.

Pengadilan Belanda menganggap cukup masuk akal bahwa hal ini memiliki atau dapat menimbulkan konsekuensi psikososial negatif bagi anak-anak.

Ini termasuk masalah psikologis seputar identitas dan ketakutan akan inses.

"Oleh karena itu demi kepentingan mereka jaringan kekerabatan ini tidak diperpanjang lagi," kata pernyataan itu.

Kasus ini adalah yang terbaru dari serangkaian skandal kesuburan yang melanda Belanda.

Pada 2020, seorang ginekolog yang meninggal dituduh menjadi ayah dari setidaknya 17 anak dengan wanita yang mengira mereka menerima sperma dari donor anonim.

Baca juga: Pria Ini Mengeklaim sebagai Donor Sperma Paling Produktif di Dunia, Sudah Jadi Ayah 129 Anak

Sementara, pada tahun sebelumnya, pada 2019, terungkap bahwa seorang dokter Rotterdam menjadi ayah dari setidaknya 49 anak saat melakukan inseminasi pada wanita yang mencari pengobatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com