Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Mengeklaim sebagai Donor Sperma Paling Produktif di Dunia, Sudah Jadi "Ayah" 129 Anak

Kompas.com - 28/01/2022, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Seorang pensiunan guru matematika dari Inggris mengeklaim bahwa dia adalah "donor sperma paling produktif di dunia".

Pria bernama Clive Jones ini mengeklaim telah menjadi ayah dari 129 anak, dengan sembilan lagi masih dalam kandungan.

Menurut Daily Mail, Jones, 66 tahun, telah menyumbangkan sperma selama hampir satu dekade menggunakan perantara Facebook.

Baca juga: Donor Sperma Digugat karena Palsukan Identitas, Apa Kisahnya?

"Saya mungkin donor sperma paling produktif di dunia dengan 138 bayi sekarang, 129 bayi lahir, sembilan lainnya dalam kandungan. Saya mungkin akan melanjutkannya selama beberapa tahun lagi. Hingga mencapai 150," katanya kepada Derbyshire Live.

Jones mulai menyumbangkan sperma secara gratis melalui Facebook karena merasa ada "kebahagiaan" yang dibawanya ke keluarga penerima.

"Saya tahu klinik dan pedagang sperma dengan jumlah yang lebih besar, tetapi mereka tidak menyumbang, melainkan menjual air mani," katanya.

"Saya pikir orang akan lebih mengerti jika mereka melihat pesan yang saya dapatkan dan foto-foto bayi dengan ibu yang sangat bahagia."

"Saya merasakan kebahagiaan. Saya pernah mendapat pesan dari seorang nenek yang berterima kasih kepada saya untuk cucunya," tambahnya.

Baca juga: Pria Ini Tawarkan Donor Sperma dengan Hubungan Seks atau Inseminasi Buatan untuk Miliki Anak Banyak

Jones juga mengatakan bahwa dia mulai menyumbangkan sperma secara gratis pada usia 58 tahun.

Dia memilih Facebook untuk terhubung dengan para keluarga karena dia tidak bisa menjadi donor resmi.

Di Inggris, bank sperma memiliki batas usia maksimal 45 tahun.

Pihak berwenang pun telah mengeluarkan peringatan terhadap kegiatan Jones.

Sesuai aturan dari Human Fertilisasi dan Embriologi Authority Inggris, semua donor dan pasien harus dirawat di klinik berlisensi.

Baca juga: Donor Sperma dan Sel Telur Terancam Pidana dalam RUU Ketahanan Keluarga

"Sebagai pengatur perawatan dan penelitian kesuburan Inggris, kami tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan orang membuat pengaturan sendiri untuk donasi sperma," kata juru bicara Otoritas Fertilisasi dan Embriologi Manusia.

"Namun, kami ingin membantu mereka mendapatkan informasi dan saran yang mereka butuhkan untuk membuat pilihan informasi terbaik. Itulah sebabnya kami selalu mendorong baik pendonor maupun pasien untuk dirawat di klinik berlisensi di Inggris," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com